Kesadaran Masyarakat Mencuci Tangan Masih Rendah

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 11:12 WIB

Cuci Tangan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Surakarta -Kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan sesudah beraktivitas yang berhubungan dengan kuman, ternyata masih rendah. Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dokter Dhani Redhono, Sp. PD mengatakan kesadaran masyarakat untuk cuci tangan tidak lebih dari 30 persen.

Kesadaran masyarakat masih rendah. Banyak yang mengabaikan pentingnya cuci tangan dengan benar, katanya kepada wartawan di sela peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di Sriwedari, Surakarta, Minggu, 5 Mei 2013. Dia mengakui memang sudah ada yang terbiasa cuci tangan, tapi baru sekadar membasuh dengan air.

Dia mengingatkan bahwa tangan yang kotor karena bersentuhan dengan tanah atau pagar besi, dapat menyebabkan penyakit. Tangan yang tidak bersih mengakibatkan penyakit diare dan cacar air. Kuman juga bisa menular ke orang lain saat keduanya berjabat tangan, ujarnya.

Karena dianggap sepele, kebanyakan orang mengabaikan pentingnya cuci tangan dengan benar. Tak terkecuali yang terjadi di instansi kesehatan. Dia mengatakan di RS Dr. Moewardi, angka kesadaran cuci tangan sekitar 70 persen. Target kami 98 persen, katanya.

Dhani meminta masyarakat membiasakan diri mencuci tangan setelah bersentuhan dengan benda yang diperkirakan mengandung kuman atau mencuci tangan saat akan makan. Agar mudah dan tidak lupa, dia menyarankan masyarakat membawa cairan antiseptik ukuran kecil sehingga mudah dikantongi atau diletakkan tas.

Namun dia mengingatkan tidak terlalu sering memakai cairan antiseptik. Dia menyarankan setelah lima kali memakai antiseptik, ganti membasuh dengan air. Sebab antiseptik terbuat dari bahan kimia.

Saat kampanye cuci tangan di Sriwedari, RS. Dr. Moewardi menggandeng program studi desain komunikasi visual (diskomvis) Institut Seni Indonesia. Ketua program studi Diskomvis ISI Surakarta Basnendar meminta masyarakat menempelkan tangan berlumur cat warna merah ke papan putih yang disediakan.

Cap tangan itu sebagai pertanda yang bersangkutan berkomitmen mencuci tangan. Setelah membuat cap tangan, lantas dibersihkan dengan air dan sabun. Saat itu kami sekaligus mensosialisasikan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar kesehatan, katanya.

Salah seorang warga, Antoni mengaku hanya mencuci tangan saat akan makan. Saya tidak terbiasa selalu mencuci tangan sehabis beraktivitas seperti naik motor, ujarnya. Menurutnya mencuci tangan sebelum makan sudah cukup untuk menghindari penyakit yang menyebabkan diare.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya