TEMPO.CO, London–Meskipun Anda menderita diabetes atau berisiko diabetes, yang terpenting bagi Anda adalah mengetahui apa pemicu penyakit ini dan bagaimana mengelolanya secara efektif. Hidup sehat walau dengan diabetes.
Berikut 10 cara mengelola diabetes untuk hidup lebih sehat yang ditulis oleh Robin Westen untuk Third Age tanggal 11 Mei 2013.
1. Fokukan diri pada buah dan sayuran
Berdasarkan sebuah studi di Institut Ilmu Metabolik di Inggris, seseorang yang mengonsumsi lebih dari 10 jenis buah dan sayuran setiap minggu 40% lebih aman dari diabetes ketimbang sesorang yang hanya mengonsumsi 8 jenis sayuran dan buah. Jadi, pastikan selalu untuk makan setidaknya satu buah dan sayuran di setiap Anda makan atau mengemil. Lalu, tingkatkan terus dari hari ke hari dan dari minggu ke minggu.
2. Pilih produk susu rendah lemak
Sebuah penelitan yang dituliskan dalam Jurnal Nutrisi menyebutkan, wanita yang mengonsumsi produk susu rendah lemah memiliki risiko rendah terhadap diabetes tipe 2. Peneliti menduga, beberapa protein dalam susu dapat merangsang sekresi insulin dalam tubuh. Gabungan antara nutrisi seperti vitamin D, kalsium, dan magnesium dapat juga menurunkan risiko diabetes.
3. Peduli diri sendiri
Sebuah pedoman baru dari Asosiasi Diabetes Amerika menekanan bahwa kadar gula Anda sangat bergantung pada faktor individual, seperti usia, kesehatan, dan komplikasi. Oleh sebab itu, seseorang dengan usia 65 tahun aau lebih harus lebih menjaga diri dan berhat-hati terhadap efek samping obat-obatan.
4. Tinggalkan plastik
Berdasarkan sebuah penelitian pada lebih dari 1000 orang lanjut usia yang dipublikasikan di jurnal Diabetes Care, darah yang memiliki kandungan tinggi bahan kimia yang disebut phthalates berisiko 2x lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2. Kandungan berbahaya ini ternyata banyak ditemukan di baju, kosmetik, kemasan makanan, dan parfum. Jadi, kurangilah penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang dan gunakan produk bebas phthalate. Selain itu, pastikan juga rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga pencemaran dari bahan phthalate di udara bisa dihindari.
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
22 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya