5 Strategi Berpikir untuk Hindari Depresi

Reporter

Selasa, 14 Mei 2013 17:52 WIB

Huffingtonpost.com

TEMPO.CO, New York -Stres adalah pemicu depresi yang paling umum dan kebanyakan orang menemukan pemikiran mereka menjadi lebih negatif ketika mereka merasa di bawah tekanan. Berpikir secara negatif membuat sesorang dapat semakin terpuruk ke dalam lubang deperesi. Berikut 5 strategi berpikir untuk menghindari depresi yang diungkapkan dalam Healt Central.

1. Menafsirkan
Memang, setiap situasi membuat kita banyak berinterpretasi. Sebuah kecenderungan menafsirkan situasi negatif dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang kompetensi dan efektivitas pribadi. Untuk alasan ini, terapis kognitif mendorong orang dengan kecenderungan berinterpretasi untuk secara aktif mengganggu proses berpikir mereka sendiri dan untuk menafsirkan situasi dianggap negatif ke dalam cahaya yang lebih positif atau lebih netral.

2. Jangan cepat mengambil kesimpulan
Cepat mengambil kesimpulan berarti mengevaluasi situasi secara cepat dan negatif. Umumnya, cepat mengambil kesimpulan memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atau diri sendiri. Kita selalu cepat menyimpulkan tentang mengapa sesuatu menjadi tidak beres.

Menyalahkan adalah bentuk pemikiran yang mudah. Jika kita melihat tabrakan kecil antara dua mobil kebanyakan orang akan menyalahkan satu atau kedua pengendara. Kenyataannya adalah kita sering tidak benar-benar tahu latar belakang tabrakan dan ada perasaan keliru untuk fakta. Jadi, tetaplah untuk bersikap netral atau mempertimbangkan kemungkinan lain.

3.Membentuk perspektif
<!--more-->
3.Membentuk perspektif

Ketika orang merasa terpuruk atau mungkin tergelincir ke arah depresi, ada kecenderungan meningkat untuk melihat hal-hal dalam istilah hitam dan putih dan memperbesar aspek negatif ke status mereka menjadi benar-benar tidak pantas. Membentuk perspektif berarti menggeneralisasikan sesuatu hingga mencapai kesimpulan yang mungkin saja keliru. Cobalah berpikir lebih terukur dan akurat sehingga benar-benar dapat membuat Anda merasa lebih baik.

4. Mengurangi pemikiran ekstrem
Pemikiran ekstrim erat kaitannya dengan depresi. Ini adalah bentuk pemikiran yang tampaknya dapat menyingkirkan daerah abu-abu dan berfokus terutama pada hitam. Apakah orang itu benar-benar begitu buruk? Apakah Anda benar-benar tidak berguna? Apakah mengerikan jika Anda tidak bisa memasak? Banyak orang mungkin lebih memilih untuk menjadi lebih baik, atau lebih bijaksana, tetapi ini sesuatu yang realistis yang harus dilihat sebagai hal yang bisa kita pilih untuk berusaha menuju lebih baik. Kelolalah pikiran Anda dengan memikirkan yang baik.

5.Tetapkan tujuan yang realistis
Ketika Anda mulai mempertanyakan dan menantang pikiran negatif Anda sendiri, Anda mungkin menemukan bahwa Anda mulai mengungkap masalah yang memerlukan pemecahan. Jika hal ini terjadi, selalu pastikan tujuan yang dapat dicapai. Sebuah masalah besar mungkin perlu beberapa pemikiran dan mungkin perlu dipecah menjadi tahapan yang lebih kecil. Pastikan tiap tahap dapat dicapai.

HEALTH CENTRAL | ANINGTIAS JATMIKA

Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


GAYA! Terpopuler

10 Langkah Mengelola Diabetes

Lingkar Perut Tentukan Hidup Perempuan

Udara Kotor Naikkan Risiko Resistensi Insulin

Makanan Berlemak Bikin Tubuh Letih



Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

18 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya