Beta UFO: Penggemar UFO yang Serius

Reporter

Jumat, 17 Mei 2013 11:22 WIB

Crop Circle di Cikarang. (Beta-UFO)


"Kami berbeda paham dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)," Ranggi menambahkan. Menurut BETA-UFO, crop circle tersebut bukan buatan manusia. Karena ada unsur nikel di daerah yang tidak memiliki kandungan nikel sama sekali. Lalu padi di sekitar area pun tidak patah seperti ditimpa benda berat, melainkan rebah. "Itu
biasanya disebut efek ion plasma," ujar pria 27 tahun ini. Tapi memang kesimpulan soal siapa pelakunya, itu masih misteri.


Tapi apakah mereka benar-benar percaya pada keberadaan makhluk luar angkasa? “Mungkin orang awam melihat komunitas ini sangat percaya terhadap fenomena UFO, tapi justru sebagian besar anggota kami ini orang yang skeptis,” ujar Ranggi. Skeptisme itulah yang menuntun mereka untuk meneliti.


Menurut Ranggi, anggota BETA-UFO terbagi ke dalam tiga kategori. Pertama, anggota yang percaya penuh akan kehadiran UFO. Lalu, anggota yang skeptis, tidak percaya akan kehadiran UFO. Dan terakhir skepticbeliever, anggota yang skeptis tapi cenderung percaya
akan keberadaan makhluk di luar manusia. "Tipikal anggota ketiga ini bisanya kritis dan referensi analisis cenderung ke arah mainstream science, seperti fisika atau astronomi," kata pria yang memiliki latar belakang Teknik Lingkungan ini.


Dengan tipikal yang berbeda-beda tersebut, saat ini komunitas yang berdiri pada 1997 itu berhasil menjaring 4.000 anggota di seluruh Indonesia dan dunia, dengan usia 13-68 tahun. Untuk bergabung cukup mudah, tinggal memilih di salah satu media ini, yaitu Facebook BETA-UFO, atau milis betaufo@yahoogroups.com atau twitter @betaufo. Tercatat ada 17 regional dan tiga perwakilan komunitas di Singapura, Amsterdam, serta Amerika. "Kami ini komunitas pengamat UFO yang tertua, terbesar, dan mengamati fenomena ini dengan
paling serius," ujar Ranggi.

Untuk kawasan...


<!--more-->


Untuk kawasan Jabodetabek, aktivitas yang rutin mereka lakukan adalah pertemuan dan diskusi bulanan. "Kalau yang nasional sih setahun sekali," ujar Ranggi. Lalu jika ada laporan fenomena UFO, BETA-UFO pun siap menganalisis. "Kami punya alat untuk menilai apakah penculikan oleh makhluk luar angkasa yang dialami seseorang itu benar apa enggak," katanya. Sebab banyak juga yang mencari sensasi dengan memanfaatkan teknologi kamera teranyar.


Salah satu metode dalam ufologi (Ilmu yang mempelajari tentang UFO) yang masih diperdebatkan saat ini adalah channeling, yaitu berkomunikasi dengan ras alien tertentu yang memang memilih manusia bumi tertentu. Manusia yang bisa bicara dengan alien disebut contactee. “Ada anggota kami yang bisa bertugas sebagai contactee," Ranggi menjelaskan. Tapi channeling ini tidak pernah dilakukan komunitas. Hasil channeling pun
harus dikritisi dengan benar kesahihannya. "Bahasa yang digunakan biasanya bahasa dari ras alien tertentu atau dalam bentuk simbol yang universal," ujarnya.


Di luar aktivitas tersebut, BETA-UFO juga mengkaji penelitian-penelitian tentang alien. "Kalau untuk ini, Amerika adalah yang terdepan," ucapnya. Menyukai hal-hal tentang UFO, Ranggi melanjutkan, adalah hobi. "Dan hobi itu adalah sesuatu yang menyedot biaya," tuturnya. Apalagi kalau komunitas berencana menggelar ekspedisi. Seperti yang terdekat, bulan depan, BETA-UFO akan menyambangi komunitas serupa di Singapura dan Malaysia. Sebagian besar biaya, harus ditanggung peserta sendiri.


BETA-UFO selalu menerbitkan laporan tahunan penampakan UFO di Indonesia. "Kan banyak itu bentuknya ada piring terbang, segitiga, dan cerutu," ujar Ranggi. Laporan pun memuat, daerah mana saja yang paling sering disambangi UFO dalam setahun terakhir. "Salah satu UFO spot di Indonesia itu Dago Bandung," ujar dia. Analisis dari Bapak
Ufologi, J. Allen Heynek, adalah UFO selalu mampir ke daerah yang kandungan airnya tinggi. Nah, Bandung itu dahulunya kan danau purba, jadi wajar saja kalau tetangga dari luar planet bumi ini rajin mampir. "Banyak yang percaya kalau Bandung itu Stargate, Gerbang Bintang, atau portal gitu lah," kata dia.


Mengkaji tentang UFO, bagi Ranggi, adalah minat yang ditemukan sejak 2000. "Saya itu suka tentang ancient alien, jadi kebudayaan di masa lalu itu sebenarnya tidak lebih buruk dari masa sekarang, peradaban itu naik-turun," tuturnya. Setelah bergabung dengan BETA-UFO, ia menemukan bahwa UFO itu adalah kajian yang bisa dipelajari dengan banyak pendekatan. "Tapi kalau tidak hati-hati bisa menjurus ke ateisme," kata dia.


Beda pula dengan Rizky Afriono. Arkeolog ini menguraikan, ada banyak hal dalam kajian arkeologi yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. "Seperti temuan reaktor nuklir yang usianya jutaan tahun. Itu buatan siapa?" kata Pengurus Regional Koordinator Investigasi
BETA-UFO Jabodetabek ini.


DIANING SARI

Berita terkait

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

13 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

54 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

55 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

14 Januari 2024

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

8 Januari 2024

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

Sendi menerangkan, program musik klasik ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari diskusi sampai tampil di panggung.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

10 Desember 2023

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

Car Free Day merupakan sebuah inisiatif dan protes terhadap penggunaan mobil yang menimbulkan polusi. Negara mana pertama adakan CFD?

Baca Selengkapnya

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

29 November 2023

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

Total ada delapan komposisi yang dimainkan Parahyangan Orchestra, untuk mengajak masyarakat agar merenungkan kembali berbagai bentuk relasi.

Baca Selengkapnya

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

24 November 2023

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Selengkapnya

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

22 November 2023

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

Komunitas The Power of Mama menerima "Clean air Championship Award 2023" untuk tingkat petani, masyarakat peduli api, perorangan wilayah Kalimantan.

Baca Selengkapnya