Kenali Jenis Mengompol pada Lansia

Reporter

Selasa, 25 Juni 2013 12:26 WIB

REUTERS/Jose Manuel Ribeiro

TEMPO.CO, Jakarta -Inkontinensia atau mengompol tak hanya terjadi pada anak-anak. Orang lanjut usia atau lansia dapat pun juga mengalaminya. Bahkan pada mereka aktivitas mengompol tak hanya terjadi di tempat tidur, tetapi juga saat beraktivitas. Pria dan wanita lansia mengalami hal ini, dengan spesifikasi berbeda.

Banyak orang menganggap mengompol pada usia lanjut berhubungan dengan melemahnya organ-organ tubuh. Sehingga, mereka mengira itu sebagai hal wajar. Padahal hal tersebut justru tidak boleh diremehkan.

Menurut Prof Dr Tri Budi Wahyuni Rahardjo yang ditemui pada peluncuran Confidence, popok dewasa bagi para lansia di Palalada, Grand Indonesia beberapa waktu lalu, ada tiga jenis inkontinensia alias mengompol. Pertama, inkontinensia stres. Seseorang mengeluarkan air seni bila ada tekanan tiba-tiba pada otot perut bawah, seperti ketika batuk, tertawa, mengangkat sesuatu atau berolahraga. Ini banyak terjadi pada wanita seusai melahirkan atau pembedahan, sehingga otot-otot panggul melemah.

Kedua, Inkontinensia mendesak, yang terjadi saat lansia tidak bisa menahan buang air kecil, seringkali sebelum sampai di toilet. Tubuh lansia hanya memberikan peringatan beberapa detik atau menit sebelum buang air kecil.

Inkontinensia mendesak paling umum terjadi pada lansia dan dapat merupakan tanda gangguan fungsi syaraf seperti stroke, Parkinson’s disease, Alzheimer’s disease, tumor otak atau iritasi kandung kencing yaitu infeksi saluran kencing, kanker kandung kencing, batu kandung kencing.

Lalu ada Inkontinensia luapan, dimana lansia meneteskan sejumlah kecil urin, biasanya tanpa didahului rasa “kebelet”. Hal ini terjadi pada pria memiliki kandung kemihnya terlalu penuh, akibat kencing tidak tuntas karena terhalang oleh tumor atau pembesaran kelenjar prostat. Diabetes atau obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan masalah ini.

Juga ada Inkontinensia fungsional, yakni, kontrol terhadap kandung kemih normal, namun tetap mengompol karena gangguan psikologis, kognitif atau fisik. Dan terakhit, Inkontinensia campuran: campuran inkontinensia stres dan inkontinensia mendesak.

Seiring dengan bertambahnya usia, penurunan kualitas kesehatan seperti inkontinensia pasti akan dialami para lansia.

"Nah, permasalahan inkontinensia tidak harus menghambat aktifitas serta kegiatan kita sehari-hari. Penggunaan popok dewasa menjadi solusi dengan kualitas terbaik untuk permasalahan inkontinensia," kata Tri.

Dan dia menyarankan pemakaian popok dewasa yang dinilai bisa membantu penderita inkontinensia supaya tetap aktif dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

"Pada kebanyakan lansia awalnya agak aneh mengenakan popok, tapi didasari usia yang terus bertambah dengan resiko mengompol, para lansia pada akhirnya menyadari untuk memakai dengan harapan dia bisa tetap aktif mengisi kehidupan selanjutnya," kata dia.

EVIETA FADJAR/ HP

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

23 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

23 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya