TEMPO.CO, Jakarta -Inkontinensia atau mengompol tak hanya terjadi pada anak-anak. Orang lanjut usia atau lansia dapat pun juga mengalaminya. Bahkan pada mereka aktivitas mengompol tak hanya terjadi di tempat tidur, tetapi juga saat beraktivitas. Pria dan wanita lansia mengalami hal ini, dengan spesifikasi berbeda.
Banyak orang menganggap mengompol pada usia lanjut berhubungan dengan melemahnya organ-organ tubuh. Sehingga, mereka mengira itu sebagai hal wajar. Padahal hal tersebut justru tidak boleh diremehkan.
Menurut Prof Dr Tri Budi Wahyuni Rahardjo yang ditemui pada peluncuran Confidence, popok dewasa bagi para lansia di Palalada, Grand Indonesia beberapa waktu lalu, ada tiga jenis inkontinensia alias mengompol. Pertama, inkontinensia stres. Seseorang mengeluarkan air seni bila ada tekanan tiba-tiba pada otot perut bawah, seperti ketika batuk, tertawa, mengangkat sesuatu atau berolahraga. Ini banyak terjadi pada wanita seusai melahirkan atau pembedahan, sehingga otot-otot panggul melemah.
Kedua, Inkontinensia mendesak, yang terjadi saat lansia tidak bisa menahan buang air kecil, seringkali sebelum sampai di toilet. Tubuh lansia hanya memberikan peringatan beberapa detik atau menit sebelum buang air kecil.
Inkontinensia mendesak paling umum terjadi pada lansia dan dapat merupakan tanda gangguan fungsi syaraf seperti stroke, Parkinson’s disease, Alzheimer’s disease, tumor otak atau iritasi kandung kencing yaitu infeksi saluran kencing, kanker kandung kencing, batu kandung kencing.
Lalu ada Inkontinensia luapan, dimana lansia meneteskan sejumlah kecil urin, biasanya tanpa didahului rasa “kebelet”. Hal ini terjadi pada pria memiliki kandung kemihnya terlalu penuh, akibat kencing tidak tuntas karena terhalang oleh tumor atau pembesaran kelenjar prostat. Diabetes atau obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan masalah ini.
Juga ada Inkontinensia fungsional, yakni, kontrol terhadap kandung kemih normal, namun tetap mengompol karena gangguan psikologis, kognitif atau fisik. Dan terakhit, Inkontinensia campuran: campuran inkontinensia stres dan inkontinensia mendesak.
Seiring dengan bertambahnya usia, penurunan kualitas kesehatan seperti inkontinensia pasti akan dialami para lansia.
"Nah, permasalahan inkontinensia tidak harus menghambat aktifitas serta kegiatan kita sehari-hari. Penggunaan popok dewasa menjadi solusi dengan kualitas terbaik untuk permasalahan inkontinensia," kata Tri.
Dan dia menyarankan pemakaian popok dewasa yang dinilai bisa membantu penderita inkontinensia supaya tetap aktif dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.
"Pada kebanyakan lansia awalnya agak aneh mengenakan popok, tapi didasari usia yang terus bertambah dengan resiko mengompol, para lansia pada akhirnya menyadari untuk memakai dengan harapan dia bisa tetap aktif mengisi kehidupan selanjutnya," kata dia.
EVIETA FADJAR/ HP
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
23 jam lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
22 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
22 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
23 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya