6 Langkah Alami Jaga Pencernaan

Rabu, 14 Agustus 2013 12:48 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, London - Semua makanan harus menemukan cara agar nutrisi dan vitamin dapat tersebar untuk tubuh. Sayangnya, dari waktu ke waktu, kesehatan pencernaan dapat semakin berkurang dan menyebabkan masalah. Padahal, anggota tubuh membutuhkan nutrisi dan vitamin dalam makanan agar tetap sehat.

Menjaga kesehatan sistem pencernaan sangat penting agar proses tersebut berjalan baik. Berikut 6 langkah yang alami agar pencernaan kita tetap sehat dan terjaga.

1. Hindari karbohidrat dan gula olahan
Karbohidrat dan gula olahan memiliki rasa yang enak tapi sangat buruk bagi pencernaan. Produk makanan ini menyebabkan pertumbuhan bakteri meningkat dan membahayakan usus. Gula juga dikenal bisa menambah berat badan dan menyebabkan diabetes.

2. Pilih makanan yang bebas gluten.
Gluten dalam produk makanan gandum, memang baik karena memberikan elastisitas makanan. Namun, gluten bisa sangat merugikan bagi orang yang menderita penyakit crohn (penyakit pada usus besar). Tukarlah gluten dengan beras merah untuk keperluan diet atau kesehatan usus.

3. Perbanyak makan probiotik
Makanan probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh. Bakteri baik dalam tubuh ini bisa membantu mengobati diare, kembung, serta kolesterol tinggi. Beberapa makanan mengandung probiotik seperti yogurt, acar, asinan kubis, keju, dan lainnya. Menambah makanan yang mengandung probiotik untuk diet juga dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh.

4. Jangan makan berlebihan
Dengan membatasi porsi makan, perut akan terasa lebih lega dan tidak akan sakit. Makan berlebihan akan menyebabkan sakit maag atau meningkatnya asam refluks.

5. Batasi asupan kafein
Kopi merupakan hal yang penting saat pagi atau sore hari bagi beberapa orang. Namun, jika asupan kopi berlebih, akan mengganggu pencernaan dan kerongkongan. Jika terasa sangat sulit mengurangi kebiasaan ini, cobalah minum kopi ditemani makanan ringan. Jangan minum kopi dalam keadaan perut kosong.

6. Mengendalikan tingkatkan stres.
Stres juga dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Stres berat dalam berpengaruh pada kesehatan pencernaan otak akan merangsang perut yang menimbulkan rasa sakit dan mual. Ini akan berakibat buruk untuk perut. Hindari stres berlebih dengan kegiatan menyenangkan atau meditasi.

Jika langkah-langkah ini diikuti, pencernaan Anda akan terasa lebih sehat. Tubuh dan sistem pencernaan akan bekerja lebih baik dalam mengolah makanan sehingga tubuh tetap sehat.

DAILY HEALTH | RINDU P HESTYA


Topik Terhangat:
FPI Lamongan Bentrok
| Arus Balik Lebaran | Konvensi Partai Demokrat | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie

Berita Terpopuler:
Dianggap Menghina Gereja, Fesbuker Diperiksa Polda

Suap Rudi Rubiandini Pecahkan Rekor Tangkap Tangan

Ini Sebab Sisca Yofie Marahi Kompol Albertus Eko

Mantan Wamen Rudi Rubiandini Ditangkap Tangan KPK

Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK

Berita terkait

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.

Baca Selengkapnya

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.

Baca Selengkapnya

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Baca Selengkapnya

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.

Baca Selengkapnya

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.

Baca Selengkapnya

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"

Baca Selengkapnya

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es

Baca Selengkapnya