Tiga Penyakit Setelah Lebaran

Reporter

Jumat, 16 Agustus 2013 15:57 WIB

Sejumlah pemudik yang kelelahan tidur di pinggir jalan di Indramayu, Jawa Barat, (17/8). Macet dan panasnya cuaca membuat mereka harus beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Merayakan Lebaran tak afdol rasanya bila tak bersilaturahmi dan menikmati lezat dan manisnya makanan hidangan Lebaran. Namun, jika lepas kendali, bisa-bisa setelah Lebaran Anda malah menjadi pasien di poliklinik atau rumah sakit. Ada beberapa penyakit yang menghantui setelah Lebaran.

Gastroentrolog Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, FINASIM, FACP menjelaskan setelah Lebaran banyak pasien datang berobat karena beberapa penyakit. “Ada tiga golongan penyakit akibat kelelahan, penyakit kronik yang kambuh saat Lebaran, dan penyakit akibat ketiadaan asisten rumah tangga dan petugas kebersihan,” ujarnya.

Penyakit akibat kelelahan biasanya karena perjalanan mudik dan balik. Biasanya selain kecapekan, pemudik juga sering terjangkit penyakit infeksi pernafasan atas dan diare. Selama perjalanan itu biasanya pemudik hanya mengkonsumsi makanan sekedarnya dan kurang memperhatikan kebersihan makanan yang dibawa atau dibeli. Pemudik yang kecapekan di perjalanan sering mengabaikan istirahat demi silaturahmi di kampung halaman. Akibatnya, daya tahan pemudik menurun dan mudah terserang penyakit.

Sedangkan penyakit kronik yang kambuh umumnya menyerang mereka yang agak bandel soal makanan. Makanan yang disajikan saat Lebaran biasanya tinggi lemak, mengandung keju, cokelat, manis dan asin. Demikian pula minuman banyak tersaji minuman instan yang tinggi gula, soda, dan berpengawet. Biasanya pemudik, terutama yang sudah mempunyai penyakit diabetes melitus, darah tinggi, kolesterol, asam urat, sakit maag atau obesitas sering lepas kontrol. “Akibatnya tekanan darahnya atau gula darahnya naik tak terkontrol,” ujarnya. Dampak lainnya bagi mereka yang obesitas, berat badannya juga akan kembali melonjak setelah usai puasa.

Ari juga mengatakan mereka yang tidak mudik mungkin juga rentan kena penyakit karena ketiadaan asisten rumah tangga dan petugas kebersihan. Dalam kondisi libur, banyak sampah menumpuk tak terangkut. Tumpukan sampah ini mengundang lalat, tikus, kecoa. Binatang-binatang ini juga rentan menularkan penyakit infeksi usus seperti thypoid, demam kuning, atau leptospiroris. Hal ini kadang-kadang luput dari perhatian. Kebersihan lingkungan sering terabaikan.

Yang ketiga, kata pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, para ibu biasanya juga cenderung menyimpan makanan sebanyak-banyaknya di kulkas. Selain itu, juga ada kecenderungan untuk menyimpan makanan di meja makan atau pada suhu kamar dalam waktu yang lama dan lupa dipanasi.

Makanan yang terlalu lama di suhu kamar, kata Ari, juga cenderung terkontaminasi. Tak semua kuman yang mencemari makanan menyebabkan perubahan bau dan bentuk makanan. Karena itu, dia menganjurkan tetap dilakukan pemanasan makanan saat akan dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari keracunan makanan yang kerap terjadi setelah Lebaran.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya