Vaksin Flu Bisa Kurangi Risiko Serangan Jantung

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 23 Agustus 2013 04:05 WIB

dailymail.co.uk

TEMPO.CO , New South Wales: Manfaat vaksin influenza ternyata bukan hanya untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit flu. Penelitian oleh ilmuwan Australia menemukan vaksin influenza kemungkinan besar bisa mengurangi peluang serangan jantung pada orang berusia 50-64 tahun.

Ilmuwan dari School of Public Health and Community Medicine at the University of New South Wales (UNSW) menemukan kaitan ini setelah meneliti lebih dari 500 pasien Westmead Hospital, Sydney.

Kepala peneliti Professor Raina MacIntyre mengatakan vaksin flu bisa mengurangi risiko serangan jantung. "Vaksin flu mempunyai efek protektif pengurangan 45 persen risiko serangan jantung," kata Raina, seperti dilansir Xinhua, Kamis, 22 Agustus 2013. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Heart.

"Apa yang bisa kami lakukan adalah membandingkan tingkat vaksin dan tingkat serangan jantung pada orang dan mengukur efektivitas vaksin," kata dia. Raina mengatakan studi potensi pengaruh kesehatan populasi vaksin flu seharusnya bisa dieksplorasi lebih jauh. Alasannya, serangan jantung, kata dia, adalah penyebab utama kematian di Australia dan seluruh dunia.

"Sehingga secara potensial ada pengaruh kesehatan populasi yang signifikan dari vaksin yang bisa mengurangi risiko serangan jantung," ujarnya.

XINHUA | AMIRULLAH

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

18 menit lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya