Pria Cenderung Gemuk di Usia 40  

Reporter

Sabtu, 9 November 2013 06:28 WIB

Ilustrasi obesitas. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Lebih dari dua pertiga pria dan sekitar 50 persen wanita di usia 40-an cenderung kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, menurut penelitian terbaru dari University of London, kebanyakan pria tidak menyadari kalau mereka kelebihan berat badan.
Temuan ini, seperti dikutip situs BBC edisi 7 November 2013, diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap 10 ribu pria dan wanita di UK yang lahir dalam periode minggu yang sama pada 1970.

Para peneliti mengungkapkan, mereka yang lahir pada tahun 1970 lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas pada awal usia 40-an dibandingkan mereka yang lahir 12 tahun kemudian. Para pria lebih cenderung kelebihan berat badan dibandingkan wanita dengan 45 persen diklasifikasikan sebagai overweight, dan 23 persen lainnya obesitas dibandingkan wanita dengan 29 persen overweight dan 20 persen yang mengalami obesitas.

Selain itu, para pria lebih cenderung untuk tidak peduli bahwa mereka sudah kelebihan berat badan sehingga mereka pun tak berusaha untuk menurunkan berat badannya. "Saat ini, menjadi hal yang normal kalau pria kelebihan berat badan dan mereka tidak menyadari hal tersebut. Mereka sangat kurang perhatian dibandingkan wanita dalam memahami bahwa kelebihan berat badan itu tidak sehat," kata Dr Alice Sullivan dari Institute of Education di University of London.

"Yang mengkhawatirkan adalah pria lebih cenderung kelebihan berat, tetapi lebih tidak peduli dalam memperhatikan pesan-pesan kesehatan," Dr Sullivan menambahkan. Ia dan rekannya, Dr Matt Brown, mengatakan bahwa kelebihan berat badan bagi pria secara sosial lebih bisa diterima untuk ketimbang wanita. Akibatnya, para pria tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah kesehatan dan mencegahnya. Padahal, mereka melanjutkan, kepedulian pria pada status body mass index (BMI) dan kaitannya dengan risiko kesehatan seharusnya menjadi prioritas.

Riset ini meneliti BMI sekitar 10 ribu pria dan wanita pada awal usia 40-an, yang diamati sejak 1970 oleh British Cohort Study dan dibiayai oleh Economic and Social Research Council (ESRC).

Menanggapi hasil riset tersebut, Christopher Allen, senior cardiac nurse di British Heart Foundation mengatakan, "Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit kardiovaskuler."

"Yang mengkhawatirkan, riset ini menggarisbawahi bahwa pria lebih cenderung tidak peduli dengan penambahan lingkar pinggang mereka ketimbang para wanita," dia melanjutkan. Padahal, baik pria maupun wanita seharusnya menjaga kesehatan, makan seimbang, dan tetap aktif secara fisik sehingga bisa menurunkan berat badan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Allen menyarankan untuk menemui dokter jika membutuhkan saran dan dukungan guna menangani kelebihan berat badan Anda.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita populer:
Demokrat: SBY Tak Bermaksud Kritik Jokowi, tapi...
Empat Selingkuhan Hakim Vica Menulis Testimoni
Nasib Istri Anas di Hambalang, Ini Kata Bos KPK
Serang Jokowi, Kubu SBY Dinilai Salah Tembak

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

18 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

20 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

20 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

20 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya