Hanya Jumlah Uang Ini Bisa Membeli Kebahagiaan  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 5 Desember 2013 16:02 WIB

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, New York - Uang bisa membeli kebahagiaan, tetapi jika jumlahnya tak lebih dari US$ 36 ribu atau sekitar Rp 400 juta. Besaran itu ditentukan lewat penelitian terbaru dengan melihat gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto per orang. Meskipun GDP bukanlah ukuran penghasilan perorangan, tetapi sering kali dipertimbangkan sebagai indikator dari biaya hidup di sebuah negara.

Seperti yang diperkirakan, analisis data global menunjukkan bahwa kenyamanan hidup di negara-negara miskin meningkat. Namun, para ilmuwan, seperti dikutip situs Health Day edisi 27 November 2013, terkejut dengan temuan bahwa untuk orang-orang di negara maju, kenyamanan hidup ada batasnya.

Kenyamanan mencapai puncaknya saat negara mereka mencapai GDP sekitar US$ 36 ribu per orang. Lebih dari jumlah tersebut, ada sedikit penurunan kenyamanan hidup.

Penurunan ini kemungkinan terjadi karena orang yang mempunyai lebih banyak uang menciptakan ambisi yang lebih besar dan menyebabkan kekecewaan ketika tujuan tidak tercapai. Hasil riset ini dipublikasikan online dalam jurnal PLoS One edisi 27 November 2013.

Menurut ketua tim peneliti, Eugenio Proto, ekonom di University of Warwick di Inggris, ada keinginan untuk memupuk kekayaan karena orang melihat kesejahteraan dan kesempatan di sekitar mereka. "Namun jurang aspirasi ini, perbedaan antara income yang sebenarnya dan income yang diharapkan, menurunkan level kenyamanan," kata dia.

Para peneliti mengungkapkan, dibandingkan dengan orang-orang di negara yang mempunyai GDP sekitar US$ 18 ribu per orang, mereka yang tinggal di negara dengan GDP di bawah US$ 6.700 per orang ternyata 12 persen cenderung mengaku lebih bahagia dengan kehidupannya.

Namun, ketika negara-negara tersebut mencapai batas GDP sekitar US$ 20.400 per orang, dorongan kebahagiaan yang diciptakan oleh kesejahteraan menjadi kurang jelas. Hasil riset juga menunjukkan bahwa antara GDP US$ 20.400 dan US$ 50.000 (level tertinggi per orang), ada perbedaan sekitar 2 persen dalam kecenderungan untuk mengungkapkan level kenyamanan hidup.

DAILY MAIL | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Sandra Dewi dan Orang Terkaya ke-125, Ada Apa?
Tiga Jejak Cikeas di Hambalang
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
Ini Daftar Penerima Duit Hambalang dari Nazaruddin

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

19 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

23 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

26 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

30 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

30 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya