Begadang Bisa Membahayakan Otak  

Reporter

Editor

Rabu, 1 Januari 2014 13:52 WIB

ilustrasi lembur.

TEMPO.CO, Uppsala - Mungkin benar kata Rhoma Irama, jika tak ada gunanya, lebih baik jangan begadang. Jika semalam Anda begadang menikmati malam pergantian tahun, tak masalah karena hanya setahun sekali. Namun kalau Anda terlalu sering melek sepanjang malam, berpikirlah ulang.

Penelitian di Uppsala University, Swedia, menemukan bahwa orang-orang yang sering terjaga semalam suntuk memiliki kondisi otak seperti orang yang habis mengalami cedera kepala. Profesor Christian Benedict dari Uppsala University mengatakan, saat tidur, otak membersihkan diri dari zat beracun.

Namun pada mereka yang begadang, otak susah membersihkan diri. Karena itu, kandungan zat NSE (neuron-specific enolase) dan S-100B (S100 calcium binding protein B) dalam darah meningkat.

Pada dasarnya, dua zat ini tak beracun. Keduanya adalah protein yang ditemukan dalam sel-sel dari sistem saraf pusat. Dua zat ini lazim ditemukan pada mereka yang saraf otaknya rusak akibat cedera kepala. Akibat peningkatan kandungan dua zat ini dalam otak, jaringan otak menghilang.

"Otak mereka memang tak persis seperti korban cedera kepala, namun kadar dua zat ini sudah signifikan," ujar Profesor Christian, Selasa, 31 Desember 2013. Dua zat ini biasanya meningkat dalam darah dalam kondisi kerusakan otak. "Kurang tidur dapat meningkatkan proses neurodegenerative. Tidur malam mungkin penting untuk menjaga kesehatan otak," katanya.

Namun penelitian yang dirilis dalam jurnal Sleep ini masih butuh penelitian lanjutan. Di antaranya, pengaruh kurang tidur pada kaum perempuan. Karena, penelitian Profesor Christian hanya melibatkan sedikit responden, 15 orang pria.

Kebiasaan tidur cukup mulai banyak terkikis. Di Inggris, rata-rata jam tidur makin berkurang, tinggal 7 jam sehari. Sembilan dekade lalu, rata-rata jam tidur masih 8 jam sehari. Tidur kurang dari 8 jam tidur bisa menurunkan IQ pada hari berikutnya. Para pekerja malam juga memiliki risiko lebih besar terkena diabetes, bisul, bahkan membuat pernikahan bubar.


NUR ROCHMI | DAILY MAIL

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya