Hipnotis Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah  

Reporter

Selasa, 7 Januari 2014 12:56 WIB

Foto: livescience.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat belakangan ini semakin sering mendapat tontonan di televisi tentang pertunjukan hipnotis. Umumnya pertunjukan itu melibatkan para artis. Sehingga wajar saja jika masyarakat berpikir bahwa hipnotis hanyalah hiburan semata.

Namun nyatanya, hipnotis benar-benar memiliki dampak pada otak yang bisa diukur secara ilmiah. Menurut psikiater dari Universitas Stanford Amerika, David Spiegel, lewat pindai otak akan terlihat adanya peningkatan aliran darah pada seseorang yang dihipnotis.

Bagian otak manusia terdiri atas materi hitam dan putih. Namun ketika dihipnotis, bagian yang mengalami peningkatan aliran darah tersebut akan lebih mencolok dibandingkan dengan area di sekitarnya. “Ini merupakan bukti ilmiah bahwa ada sesuatu yang terjadi di otak ketika hipnotis berjalan. Sesuatu yang biasanya tidak terjadi,” kata Spiegel, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Dia menambahkan bahwa ada "implikasi medis yang luar biasa" dari hipnotis. Dengan terapi hipnotis, atau yang lebih dikenal dengan hipnoterapi, seseorang mampu mengelola rasa sakit dan kecemasan mereka sendiri. Hipnoterapi juga mampu menghilangkan fobia.

Meskipun demikian, Spiegel tidak menyalahkan acara hipnotis yang marak di televisi. Namun, ia berharap agar masyarakat juga bisa memandang hipnotis sebagai seni dan terapi penyembuhan, bukan hanya sekadar cara untuk mempertontonkan hal bodoh atau bersenang-senang.



ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL




Berita Terpopuler
Kenapa Makin Tua Jadi Makin Gemuk?
Kurangi Memakai Gadget Saat Makan Bersama
Pagi Bukan Waktu Terbaik buat Minum Kopi
Mantan Model Tuangkan Inspirasi Hijab dalam Buku

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

10 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

19 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

22 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya