Komunitas Sampah Visual, Melawan Teror Visual

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 11:25 WIB

Salah satu iklan Komunitas Reresik Sampah Visual di internet. Dok. Komunitas Reresik Sampah Visual


Sumbo makin gencar berkampanye dengan merambah Twitter dan membuat situs Sampahvisual.com. Pada pertengahan tahun lalu, lulusan ISI Yogyakarta dan pascasarjana ITB itu juga membuat dua petisi di Change.org, mencari dukungan bagi gerakannya dan kampanye gerakan antisampah visual berupa iklan politik.

Nama Komunitas Reresik Sampah Visual lahir pada Juli 2012. Ketika itu mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta hendak menggelar kegiatan sosial. Sumbo lantas menawarkan gagasan untuk mencabuti sampah visual. Gagasan itu mereka sambut dan jadilah Komunitas Reresik Sampah Visual. Sumbo dan para mahasiswa lantas mencabut semua iklan, yang berizin ataupun liar, di sekitar kampus ISI Yogyakarta di Jalan Parangtritis. Hari itu mereka mengumpulkan sampah yang memenuhi dua mobil pikap. “Semuanya kami bakar," kata penulis buku Semiotika Komunikasi Visual itu.

Setelah foto aksi itu diunggah di Facebook, berbagai dukungan dari banyak komunitas di Yogyakarta berdatangan. Kini telah terbentuk kelompok-kelompok, yang masing-masing jumlah anggotanya sekitar 10 orang yang tinggal di satu perkampungan, di berbagai kampung. Mereka hanya membersihkan sampah visual di sekitar kampungnya dan dilakukan tak lebih dari dua jam, sehingga mirip dengan olahraga. “Kegiatan mencabuti sampah visual itu tak perlu serius. Dilakukan santai sambil senang-senang saja,” kata Sumbo.

Gerakan ini telah menular ke Semarang dan Malang dengan nama serupa. “Bentuknya sama: cair, tidak terstruktur secara formal, dan, yang penting, berjaringan luas dengan komunitas lain,” kata Sumbo.

Setelah gerakannya populer, kini Sumbo hendak mendorong jejaring komunitasnya untuk memanfaatkan sampah itu. Misalnya, spanduk bisa dijahit menjadi tas, celemek, atau taplak meja. Tentu, sebelumnya sampah itu dipotong terlebih dulu dan dicampur secara acak agar pesannya hilang.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita Terpopuler
Tiga Tip Hadapi Remaja yang Malas Olahraga
Manfaat Minum Jahe di Musim Hujan
Anggur Picu Rasa Sakit Pada Asam Urat
Hasil Penelitian Benarkan Kopi Bikin Ketagihan

Berita terkait

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

25 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

29 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

52 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

53 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya