Darah Dapat Jadi Patokan Umur Manusia  

Reporter

Kamis, 27 Februari 2014 20:17 WIB

Ilustrasi kantong darah. ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Helsinki - Darah bisa digunakan untuk menghitung usia seseorang. Penelitian yang dilakukan di Finlandia dan Estonia ini menemukan beberapa biomarker atau molekul biologis dalam darah yang dapat memprediksi risiko kematian ketika seseorang masih hidup dan terlihat sehat.

"Kami percaya bahwa di masa depan langkah-langkah ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang tampak sehat tapi sebenarnya memiliki penyakit yang serius. Ini dapat membimbing mereka untuk melakukan perawatan yang tepat," kata Johannes Kettunen, seorang peneliti dari University of Helsinki, seperti dilansir Xinhua, Rabu, 26 Februari 2014.

Penelitian ini menggunakan spektroskopi nuclear magnetic resonance (NMR) atau spektrum gelombang magnetik nuklir untuk menyaring sampel darah 17 ribu orang Finlandia dan Estonia. Peneliti lalu mengukur 106 biomarker dalam darah guna memeriksa risiko kematian. (Baca: Begini Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan

Molekul biologis (biomarker) yang ditemukan dalam darah, cairan tubuh, atau jaringan yang mungkin menandakan suatu proses abnormal atau penyakit dapat menunjukkan risiko penyakit pasien, atau kecenderungan tubuh dalam merespons pengobatan.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki kadar biomarker dengan plasma albumin yang tinggi, namun dengan ukuran alpha-1-asam glikoprotein dan partikel lipoprotein dengan kepadatan rendah, serta sitrat dalam sampel darah, ternyata memiliki peningkatan risiko kematian yang signifikan dalam lima tahun mendatang. (Baca: Kekurangan Zat Besi Sebabkan Stroke)

Selama penelitian dilakukan, 288 orang di antara para peserta memiliki skor biomarker di atas 20 persen. Mereka diprediksi mengalami kematian akibat penyakit yang mengancam seperti jantung dan kanker dalam waktu lima tahun. Sementara itu, hanya 15 orang dengan skor 20 persen ke bawah yang meninggal pada periode yang sama.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Institute for Molecular Medicine Finlandia, Finnish National Institute for Health and Welfare, the University of Helsinki, the University of Oulu, the University of Eastern Finland, dan the Estonian Biobank. Hasil penelitian mereka kemudian dipublikasikan dalam jurnal PLOS Medicine.

AMIRULLAH | XINHUA

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

41 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya