Separuh Anak Epilepsi Derita Penyakit Penyerta  

Reporter

Rabu, 19 Maret 2014 15:13 WIB

technocrati.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setengah anak dengan epilepsi mengalami gangguan mental, gangguan mood, cemas, juga gangguan pemusatan perhatian. Berdasarkan data penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo tahun 2007, kurang-lebih 44,8 persen anak dengan epilepsi mengalami penyakit penyerta (komorbiditas).

Menurut dokter spesialis kejiwaan dan keluarga dari Divisi Psikiater dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM, Tjin Wiguna, gangguan penyakit penyerta pada anak dengan epilepsi dapat terjadi karena perilaku kontrol berobat tidak secara teratur.

"Ini berdampak pada kejang yang tidak terkontrol dan latar belakang sosial ekonomi yang rendah," ujar Tjin Wiguna dalam seminar "Penyakit Penyerta (Komorbiditas) pada Epilepsi Anak". (Baca: Anak Epilepsi Baik Jalani Diet Tinggi Lemak)

Pernyataan Tjin ini dikuatkan dengan penelitian internasional, yakni penelitian Bradley, yang menemukan bahwa pada anak dengan epilepsi dijumpai adanya naik-turun pemikiran (mood), perilaku hiperaktif, iritabilitas emosi, penurunan rentang perhatian, dan kesulitan dalam mempelajari matematika.

CHETA NILAWATY




Berita Terpopuler:
Pangeran William Bantah Kate Hamil Anak Kedua
Olahraga 2,5 Jam per Pekan Turunkan Risiko Flu
Anak Epilepsi Baik Jalani Diet Tinggi Lemak
8 Masalah Kesehatan Akibat Asap Kebakaran Hutan

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

23 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

23 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya