Kontes King & Queen Edutography 2014  

Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 20:39 WIB

Froggy Edutography. Istimewa


Dalam audisi lanjutan, anak-anak akan menunjukkan kecerdasan sesuai dengan jenis kecerdasan mereka masing-masing, misalnya menari (kecerdasan kinestetik), menggambar (kecerdasan visual spasial), dan berpidato (interpersonal), yang dinilai oleh juri kompeten untuk setiap jenis kecerdasan.

Puncak acara ini berlangsung pada November 2014. Pada puncak acara akan ada delapan pasang atau 16 anak Indonesia sebagai juara King & Queen Edutography 2014. Mereka berkesempatan menampilkan kemampuan di Floating Castle yang akan ditayangkan di stasiun TV.

"Kami ingin menjaring anak-anak Indonesia yang hebat dalam kontes ini," kata Fernando. Selain berkemampuan dan memiliki cita-cita tinggi, mereka dapat juga menjadi motivator dan inspirator bagi anak-anak Indonesia lainnya dengan mengajak anak bangsa ini agar kelak menjadi pemimpin sekaligus pahlawan masa depan di bidang masing-masing.

Sekaranglah saat yang paling tepat untuk membentuk karakter yang kuat, motivasi, dan cita-cita tinggi. "Saya yakin anak-anak yang hebat ini kelak mampu menjadi pemimpin dan pahlawan yang berdedikasi, amanah, dan berhasil," kata Fernando, yang juga seorang pemerhati pendidikan sekaligus ayah tiga anak.

Dalam sebuah penelitian independen, diperoleh data bahwa sekitar 87 persen siswa sekolah lanjutan tingkat atas masih bingung bahkan tidak tahu akan menjadi apa kelak. Mereka bingung memilih jurusan di perguruan tinggi, dan hasilnya hanya 3 persen yang sejalan antara pendidikan dan profesi yang ditekuni saat ini.

Froggy Edutography melalui program Edutography Goal Setting dan Road Map yang dibuat bersama orang tua akan menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan motivasi dan pengarahan kepada anak-anak usia dini untuk dapat mulai memilih cita-citanya. Event ini menjadi semacam karpet merah bagi mereka untuk menentukan cita-citanya. Jiwa kepahlawanan sudah mulai dapat terbentuk.

Dari hasil penelitian independen yang menggugah pikiran kita serta belajar dari pengalaman negara-negara yang telah merdeka lebih dari seratus tahun, didapati bahwa pada 70 tahun pertama negara membutuhkan pahlawan yang disebut pahlawan patriotik, yang merebut dan memperjuangkan kemerdekaan. Sedangkan 70 tahun kedua dibutuhkan pahlawan non-patriotik, yaitu pahlawan di bidang olahraga, kesenian, musik, bahasa, matematika, politik, bisnis, dan bidang lainnya.

Mengingat tahun 2015 Indonesia berada pada era 70 tahun kedua, maka kita harus dapat mempersiapkan pahlawan-pahlawan masa depan yang tidak sekadar memiliki kecerdasan akademis, tetapi mempunyai motivasi serta cita-cita yang besar berdasarkan kecerdasan (bakat) yang dimiliki.

EVIETA FADJAR




Berita Terpopuler
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Pesepeda Ternyata Lebih Berbahagia
Bunuh Diri Lebih Sering Dilakukan Tengah Malam

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

25 Februari 2016

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

Polisi memastikan berita acara itu hoax.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.

Baca Selengkapnya

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

5 Mei 2015

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.

Baca Selengkapnya