Polusi Bisa Sebabkan Autisme pada Anak  

Reporter

Sabtu, 7 Juni 2014 10:34 WIB

Seorang pria berolahraga pagi di seberang cerobong pabrik yang mengepulkan polusi ke udara di Sungai Songhua, Jilin, Cina (24/2/2013). Pemerintah Cina menyatakan perang terhadap polusi pada sidang parlemen 5 Maret 2014 silam. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, New York - Bahaya polusi udara ternyata tidak hanya merusak sistem pernapasan. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa paparan polisi di lingkungan sekitar dapat menyebabkan perubahan otak yang akan membuat anak lebih rentan mengalami autisme atau schizophrenia. (Baca: Kemenkes: Polusi Udara Kian Mengkhawatirkan)

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry, para peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat, mencoba untuk menemukan kaitan epidemiologi antara polusi dan autisme. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa anak yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi lebih mungkin didiagnosis mengalami gangguan perkembangan saraf.

Profesor kedokteran Deborah Cory-Slechta dan rekannya mencoba untuk membuktikan temuan itu. Mereka menggunakan tikus muda yang terpapar polusi selama empat jam dalam empat hari untuk mengamati perkembangan otak, kemudian dibandingkan dengan tikus yang tinggal di udara yang bersih. Ternyata tikus yang terpapar polusi mengalami perubahan perilaku yang jelas dibandingkan dengan tikus di udara besih. (Baca: Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke)

Dalam otak tikus yang terpapar polusi, peneliti menemukan adanya peradangan dan pembesaran ventrikel di otak. Peradangan ini yang kemudian dapat menyebabkan perubahan perilaku kognitif, sosial, dan emosional pada tikus. (Baca: Dampak Kesehatan dari Polusi Udara Belakangan Ini)

"Polusi udara bisa menyebabkan peradangan otak serta membuat sel-sel jadi rusak dan mati. Ini bisa menyebabkan perubahan perilaku, autisme, atau kelainan otak lainnya, " kata Cory, seperti dilaporkan Fox News, Jumat, 6 Juni 2014.

Peneliti berharap temuan ini dapat membantu penelitian selanjutnya dalam menelaah hubungan antara autisme dan paparan polusi yang lebih lengkap. Temuan ini juga berupaya agar bahaya polusi tidak hanya dikaitkan dengan kerusahan sistem pernapasan, tetapi juga kerusakan otak atau mungkin organ lainnya.

RINDU P HESTYA | FOX NEWS




Berita Lain:
5 Alasan Tak Lewatkan Konsumsi Vitamin A
3 Desainer Muda Tampil di Indonesia Creative Week
Farah Angsana Ingin Buat Label Busana Muslim




Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya