Nyeri di Kulit? Waspadai Herpes Zoster

Reporter

Editor

Isma Savitri

Rabu, 25 Juni 2014 05:34 WIB

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Herpes Zoster mengancam satu dari tiga orang di seluruh dunia. Sayangnya, gejala penyakit itu tak dapat diprediksi. Pun waktu aktif kembalinya virus tersebut, tidak bisa diperkirakan. "Padahal penyakit ini menyebabkan komplikasi serius termasuk nyeri yang berlangsung berbulan-bulan, bahkan tahunan," kata Direktur Urusan Medis MSD Indonesia, Suria Nataatmadja, dalam Seminar Media tentang Herpes Zoster di Menteng, Jakarta Selatan, 24 Juni 2014.

Herpes Zoster adalah penyakit kulit yang disebabkan aktif kembalinya virus varisela zoster yang menetap laten di akar saraf. Virus tersebut sama jenisnya dengan yang menyebabkan cacar air. Mereka yang pernah mengalami cacar air, berisiko terkena Herpes Zooner di masa mendatang.

Adapun gejala Herpes Zoster, kata dokter spesialis kulit dan kelamin, Hanny Nilasari, muncul ruam yang sifatnya khas, yaitu bintil berisi cairan jernih pada kulit. Ruam itu umumnya tumbuh di area dada dan wajah. Proses munculnya ruam berlangsung 3-5 hari sebelum akhirnya muncul nanah yang disertai gatal.

Pada beberapa kasus, pasien dengan Herpes Zoster mengalami demam, malaise atau tubuh lesu, juga sakit kepala. Penyakit ini pun bisa mengakibatkan komplikasi pada mata, jika infeksinya terjadi pada daerah tersebut. Bahkan, Herpes Zoster juga bisa menimbulkan kelumpuhan otot, radang otak, dan nyeri jika tak segera ditangani.

<!--more-->

"Nyeri itu diidentifikasi dari timbulnya rasa perih, sensasi terbakar, berdenyut-denyut, seperti ditusuk-tusuk, karena aktif kembalinya virus varisela zoster menyebabkan rusaknya serabut saraf. Rasa nyeri itu sendiri cenderung meningkat dan berlangsung lama. Bahkan ada yang sampai terkena Allodynia, atau rasa nyeri karena stimulus ringan seperti sentuhan angin sepoi-sepoi," ujar Hanny.

Secara fisik, Hanny melanjutkan, Herpes Zoster mengakibatkan kurangnya energi, anoreksia, penurunan berat badan, kurangnya vitalitas, serta gangguan tidur. Adapun secara psikologis, Herpes Zoster menyebabkan depresi, cemas, juga konsentrasi terganggu. "Secara garis besar, penyakit ini menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien," kata dia.

Herpes Zoster bisa dialami orang dari berbagai kelompok usia. Namun memang, penyakit ini banyak diderita orang berusia lanjut karena imunitas mereka mengalami penurunan. Data epidemologi Herpes Zoster di 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia pada 2011-2013 menunjukkan ada 2232 kasus penyakit tersebut. Dari jumlah tersebut, 806 di antaranya terjadi pada usia 45-64 tahun. Mereka yang imunitasnya menurun, seperti penderita HIV, maupun yang sedang menjalani kemoterapi jangka panjang, juga rentan terkena Herpes Zoster.

Penyakit ini bukannya tak bisa dicegah. Dokter spesialis penyakit dalam Samsuridjal Djauzi menjelaskan, Herpes Zoster bisa dicegah dengan menjalankan gaya hidup sehat dan bersih, mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga dan tidur teratur, serta dengan vaksinasi. "Vaksin tersebut bekerja meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.

Namun tak semua orang bisa menggunakan vaksin tersebut. Menurut Samsuridjal, orang yang sedang mengalami penurunan kekebalan tubuh yang berat tak bisa melakukan vaksinasi. Karenanya, penggunaan vaksin mesti melalui konsultasi dengan dokter. (Baca:Virus Herpes Menjangkiti Bojonegoro)

ISMA SAVITRI

Terpopuler:
Akil Mochtar Minta Kewarganegaraan Dicabut
Diduga Menipu, Bos Cipaganti Ditahan Polisi
Penipuan Investasi, Dua Petinggi Cipaganti Ditahan
Desain Uang NKRI Redenominasi Beredar, Ini Kata BI
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi



Berita terkait

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.

Baca Selengkapnya

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya