TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ahli kesehatan mengingatkan orang tua agar tak memanjakan anak dengan makanan selingan. Terlalu banyak makan makanan ringan, bisa menyebabkan kegemukan pada anak. Biasanya, setelah mengkonsumsi makanan selingan, anak enggan menyantap makanan utama.
Padahal, obesitas pada anak-anak berpotensi mengundang berbagai penyakit. Anak bertubuh subur rentan menderita penyakit seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan gangguan metabolisme lemak.
Para peneliti dari University of Eastern Finland, mengamati efek kebiasaan makan, perilaku makan, dan kualitas makanan pada berat badan serta resiko penyakit jantung pada 512 anak berusia antara 6 dan 8 tahun. Mereka mengukur lingkar pinggang, gula darah, kolesterol, dan tekanan darah anak-anak itu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering melewati jam makan dan memakan banyak protein lebih rentan menjadi gemuk. Terlalu banyak memakan makanan cepat saji dapat membuat anak menjadi malas sehingga berat badannya naik.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aak-anak itu memakan zat besi dan serat yang terkandung dalam buah dan sayuran kurang dari jumlah yang seharusnya. Sebaliknya mereka terlalu banyak mengkonsumsi gula, garam, dan asam lemak jenuh melebihi jumlah yang seharusnya.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa makan makanan utama secara teratur memainkan peran penting dalam pencegahan obesitas dan penyakit jantung di masa kecil. Sehingga, para peneliti menyarankan para orang tua untuk menghidangkan anak-anak mereka makanan sehat seperti minyak sayur dan ikan bukan daging merah, dan susu rendah lemak, bukan minuman manis.
AL-JAZEERA | WINONA AMANDA
Terpopuler
Rara Beberkan Kronologi Kencan Putra Deddy Mizwar
Deddy Mizwar Dinilai Tak Bisa Didik Anak
Dua Sebab AirAsia Meroket Tiba-tiba Sebelum Jatuh
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
22 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya