TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Antonio dan Kathie memutuskan untuk bercerai, justru pada Hari Kasih Sayang atau Valentine. Di hari yang “spesial” ini, Antonio dan Kathie berusaha membuat perceraian terasa spesial. Selain memilih resor dan “hari baik”, pasangan ini juga akan menggelar resepsi perceraian.
“Coba ingat, Jumat itu tanggal 13 (Friday the 13th). Namun esoknya (Sabtu, 14 Februari 2015), kebetulan adalah Hari Kasih Sayang. Momen ini tak akan kami sia-siakan, kami mencoba menjaga rasa humor kami,” kata Kathie.
Dengan bantuan biro perceraian Divorce Hotel, Antonio dan Kathie menggelar perceraian di sebuah resor romantis di Gideon Putnam Resort and Spa di Saratoga Springs, New York. Ayam goreng dan wafel dijadikan menu makanan utama dalam resepsi perceraian ini.
Biro perceraian Divorce Hotel merupakan sebuah perusahaan Belanda yang didirikan pada 2011, tepat pada Hari Valentine. Perusahaan ini bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menggelar resepsi perceraian ala liburan.
“Kami memulai Divorce Hotel karena banyak prosedur perceraian berakhir dengan perkelahian yang berlarut-larut selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun," kata pendiri perusahaan Jim Halfens, yang tidak pernah menikah ataupun bercerai.
Divorce Hotel juga menyediakan layanan mediasi sebelum prosedur perceraian akhir. Menurut Halfens, mediasi tak perlu waktu lama dan harusnya sesingkat mungkin, yaitu selama tiga hari.
"Semakin lama prosedur perceraian, maka beresiko akan gagal, karena semakin banyak orang mengemukakan pendapat dan hanya membuat proses ini lebih kompleks. Kami ingin pasangan bercerai secara posistif," kata Halfens.
Antonio dan Kathie mengaku mereka membayar US$ 6.500 (sekitar Rp 78 juta) untuk perceraian mereka. Biaya itu mencakup waktu mediasi dan proses hukum perceraian serta tagihan hotel dan resor akhir pekan dan makanan. Pasangan ini juga membayar biaya pengajuan perceraian kepada negara sebesar US$ 1.000 (sekitar Rp 12 juta).