BISNIS.COM, Seminyak - Sebanyak 60 persen dari sekitar 200 wedding organizer (WO) di Bali diduga ilegal. Mereka tidak memiliki badan usaha.
Ketua Bali Wedding Association (BWA) Deden Asep Saefulloh mengharapkan masyarakat lebih jeli memilih WO agar tidak dirugikan. "Praktek-praktek WO ilegal itu mengkhawatirkan. Contohnya, mereka sertakan nama katering A, ternyata hari H memakai katering lain. Kedua, tamu-tamu berduit lari ke mereka, sangat merugikan, dan kami kebagian yang kroco-kroco saja," ujarnya, Jumat, 17 April 2015.
Dia menuturkan WO ilegal itu sengaja tak mendirikan badan usaha untuk menghindari pajak dan aturan yang berlaku di suatu daerah. Padahal biaya yang dikenakan kepada klien sangat mahal, tidak jarang justru merugikan.
Dia menyarankan pemilik WO segera mendirikan badan usaha kendati sampai saat ini pemerintah belum memasukkan sebagai 13 produk wisata. Namun disarankan masalah itu tidak menjadi kendala bagi WO mendirikan badan usaha, agar mereka memiliki kelengkapan dalam hal perizinan.
Dengan memiliki badan usaha, ucap dia, mereka dapat membayarkan pajak dan sah secara hukum. Selain itu, WO disarankan bergabung dengan BWA agar dapat diwadahi apabila mendapat masalah. "Kalau dengan bergabung dalam wadah, setidaknya kalau ada masalah bisa satu suara," ujarnya.
Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet
14 hari lalu
Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet
Bambang Soesatyo dan keluarga berterima kasih atas doa restu dan kehadiran para tamu undangan dalam resepsi pernikahan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Cacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla).
Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman
17 hari lalu
Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman
Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.