Indonesia Akan Pimpin Gerakan Atasi Perubahan Iklim Global

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 14 Agustus 2015 19:40 WIB

Tempat berlangsungnya Konferensi Para Pihak PBB untuk Perubahan Iklim Ke-16 di Cancun, Mexico, 29 November-10 Desember 2010.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan berupaya menjadi pioner untuk gerakan global mengatasi dan adaptasi perubahan iklim. Untuk itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berkomitmen untuk menyerahkan Intended Nationally Determined Contributions (INDC) Indonesia ke Sekretariat United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada September 2015 mendatang.

Siti Nurbaya mengatakan Indonesia bisa menyiapkan INDC dengan baik. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, disebutkan bahwa target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada 2019 sebesar 29%, disertai peningkatan ketahanan iklim di daerah.

"Dua hal ini yang menjadi dasar dalam pembuatan INDC. Saya berharap draft awal INDC bisa selesai pada 25 Agustus," katanya lewat keterangan resmi, Jumat, 14 Agustus 2015.

INDC adalah rencana kontribusi masing-masing negara dalam upaya mitigasi perubahan iklim yang akan dikompilasi dan kemudian ditargetkan menjadi kesepakatan global pada event iklim internasional Conference of Parties (COP) 21 di Paris akhir tahun ini.

Kesepakatan global tersebut adalah kerja bersama negara-negara dunia dalam menanggulangi perubahan iklim pasca 2020.

Ketua Yayasan Perspektif Baru Wimar Witoelar mengatakan ini merupakan kesempatan yang tidak pernah didapat sebelumnya, di mana dunia berusaha menyelamatkan dirinya dari ancaman gangguan alam yang bisa menuju pada kepunahan.

Menurutnya, Indonesia mendapat peluang untuk menjadi kontributor kuat dalam upaya penyelamatan bumi ini. Bila kesepakatan di COP 21 Paris nanti gagal dilaksanakan, maka kondisi seluruh dunia menjadi terancam.

"Bila Indonesia tampil di COP 21 Paris dengan pesan yang jelas mengenai urgensi perubahan iklim dan pentingnya kerjasama semua pihak, maka peranan Indonesia akan semakin bersinar dalam penyelamatan bumi," ujarnya.

INDC yang disampaikan kepada Sekretariat UNFCCC harus menggambarkan seberapa jauh Indonesia sebagai satu kesatuan nasional menetapkan targetnya, terutama target penurunan emisi GRK. Jika memungkinkan target upaya penanganan dampak perubahan iklim dalam bentuk adaptasi pasca 2020.

Target inilah yang nantinya akan menjadi kompas bagi proses perencanaan pembangunan nasional pasca 2020, yang akan dimulai dengan RPJMN 2019-2024.

Optimalisasi proses dan hasilnya dalam bentuk target nasional 2030 diharapkan akan membuat INDC Indonesia menjadi lebih solid dan ambisius serta progresif, tetapi tetap memberikan ruang gerak dalam perencanaan pembangunan nasional pasca 2020.


Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

10 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

11 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

14 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

17 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

18 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

18 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

26 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

29 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

30 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya