TEMPO.CO, Jakarta - Menurut lembar fakta Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada gangguan sakit kepala, migrain mempengaruhi lebih dari 30 persen populasi orang dewasa secara global.
"Migrain adalah sakit kepala yang paling umum dikeluhkan orang-orang," kata Dr Nitin G. Sampat, seorang ahli saraf konsultan yang baru-baru ini melakukan lokakarya tentang migrain di Rumah Sakit Bhatia di Mumbai.
"Mereka juga yang paling terakhir didiagnosis dan overdiagnosed penyakit. Orang sering mengabaikan migrain, yang menganggap hanya sebagai sakit kepala biasa. Konsekuensi dari mengabaikannya selama periode waktu bisa berakibat cukup buruk. Jadi sebaiknya jangan menganggap remeh sakit migrain," tambahnya.
Migrain vs sakit kepala
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, aktor Jennifer Morrison berbicara secara rinci tentang perjuangannya dengan migrain dan cara melemahkan mereka. "Ini salah satu hal yang jika aku tahu ketika saya pertama kali mulai mengalami beberapa gejala, saya akan lebih menyadari apa masalahnya," ujar aktor tersebut saat mengungkapkan gejala awal yang dirasakannya. "Saya mulai dengan mengaburnya penglihatan atau visi, aku tidak yakin apa itu. Jadi saat itu saya panik seperti, ‘Oh my gosh, apa yang terjadi padaku?’"
Ada banyak seperti Morisson yang migrainers, istilah untuk orang yang menderita migrain tapi berada dalam penyangkalan tentang keparahan penyakitnya. "Salah satu kebutuhan untuk memahami bahwa migrain adalah sakit kepala yang lebih parah dari migrain. Tapi semua sakit kepala belum tentu migrain," kata Dr Sampat.
Sebuah migrain dapat dibedakan dari sakit kepala oleh beberapa faktor, seperti berdenyut atau rasa sakit menusuk di kepala. Dia menjelaskan beberapa gejala dari migrain dan yang membedakannya dari sakit kepala yang normal:
1. Sakit kepala migrain sering disertai dengan mual dan muntah
2. Rasa sakit adalah intensitas sedang atau berat
3. Rasa sakit akan lebih parah dengan gerakan atau aktivitas fisik
4. Ada peningkatan sensitivitas-photophobia cahaya dan phonophobia suara
5. Hal ini berlangsung selama 4-72 jam
Jika sakit kepala Anda tidak memiliki tanda-tanda di atas ini, sakit kepala Anda kemungkinan besar tidak migrain, dan bisa menjadi sakit kepala campuran atau sakit kepala ketegangan. Siapa yang berisiko? Orang-orang muda, pada kenyataannya, lebih berisiko untuk migrain, seperti wanita pasca-puber.
"Pria mulai memiliki migrain pada usia lebih awal dibandingkan dengan wanita. Tapi ada prevalensi lebih tinggi dari wanita memiliki migrain. Untuk setiap satu orang, ada tiga wanita yang menderita migrain," tambah Dr Sampat.
Ada juga komponen genetik dan hormonal yang tinggi ikut berpengaruh. Ada kesempatan yang lebih tinggi dari seseorang yang memiliki migrain jika ibu mereka memilikinya, atau mereka menjadi penyakit di keluarga ibu. Selain itu, setiap perubahan hormonal dalam tubuh-bahkan sesuatu yang rutin sebagai menstruasi dapat menyebabkan serangan migrain.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak
26 Januari 2019
Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.
Baca Selengkapnya10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian
17 September 2017
Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
14 September 2017
Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.
Baca SelengkapnyaPasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman
19 Juli 2017
Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.
Baca SelengkapnyaMenghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai
19 Juli 2017
Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.
Baca SelengkapnyaOlahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen
19 Juli 2017
Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.
Baca SelengkapnyaTipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia
12 Juli 2017
Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Baca SelengkapnyaUnduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia
24 Juni 2017
Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.
Baca SelengkapnyaKolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya
21 Juni 2017
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.
Baca SelengkapnyaGingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat
16 Juni 2017
Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.
Baca Selengkapnya