Pria Galak Mungkin Anda Menderita Hipogonadisme, Apa Sebabnya?

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Senin, 23 Oktober 2017 19:35 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. Guineapigtoday.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jika pria merasa mudah terganggu suasana hatinya, lelah, mudah berkeringat, obesitas pada bagian perut atau libido menurun, maka pria itu pasti mengalami hipogonadisme atau kekurangan testosteron. Begitu diunggah Antara News Beberapa waktu lalu.

Menurut spesialis andrologi dari Rumah Sakit Fatmawati Nugroho Setiawan saat itu disebutkan bahwa para pria yang mengeluhkan cepat lelah, sulit berkonsentrasi, daya tahan menurun, dorongan seksualnya menurun, lemak di bagian perut meningkat, bisa jadi mengalami hipogonadisme.

"Hipogonadisme adalah sindrom klinis akibat kegagalan testis memproduksi kadar testosteron dan jumlah spermatozoa," katanya.

Selain karena masalah pada testis, kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan pada salah satu level atau lebih poros hipotalamus (pada otak) sehingga kadar testosteron menurun.

Baca juga: Kadar Testoteron Rendah Turunkan Gairah Seks, Apa Ancaman Lainnya?

Testoteron bagi pria tak hanya bermanfaat untuk mengatur libido dan suasana hati, tetapi juga meningkatkan kekuatan dan volume otot, pertumbuhan rambut-rambut halus, hingga menstimulasi sel.

Pria yang mengalami hipogonadisme bisa galak, karena badannya tidak nyaman, kesehatannya terganggu.

Lebih dari itu, hipgonadisme juga bisa berefek munculnya gangguan sindrom metabolik seperti diabetes melitus tipe 2, penyakit kardiovaskular (stroke dan penyakit jantung koroner), osteoprorosis, penurunan kekuatan fisik, depresi, penurunan volume sel darah dan disfungsi seksual.

Menurut penelitian, kalau seorang pria kekurangan hormon testosteron, maka ia biasanya juga akan mengalami gangguan sindrom metabolik seperti diabetes melitus tipe 2, disilipidemia dan sebaliknya.

Sekalipun lazim terjadi pada pria usia lanjut, tak berarti pria muda di bawah 25 tahun bebas dari kondisi ini. Bila tak ditemukan masalah pada organ testis, maka gaya hidup yang buruk, lingkungan yang tak nyaman, pertambahan usia adalah juga faktornya.

Bertambahnya usia, adanya penyakit penyerta, gaya hidup yang buruk, bisa menjadi penyebab munculnya keluhan. Munculnya penyakit kardiovaskular, osteoporosis, bisa terjadi karena testosteron kurang.

"Alternatif pengobatan untuk hipogonadisme adalah dengan mengobati penyakit yang menjadi penyebab dasarnya dan bila perlu memberikan terapi sulih testosteron," kata Nugroho.

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

18 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

20 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

20 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya