Riset: Pembuluh Arteri Lebih Kaku Bila Berjalan di Daerah Polusi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 6 Desember 2017 16:08 WIB

Wakil Presiden Boediono saat melakukan jalan sehat dalam olahraga di lokasi jogging track Hotel Borobudur, Jakarta, (22/03). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan kaki memang bagus untuk kesehatan, salah satunya untuk jantung. Berbagai studi bahkan menunjukkan bahwa berjalan kaki bisa memperpanjang harapan hidup seseorang.

Namun, kalau kegiatan ini dilakukan di jalan yang penuh polusi? Ternyata olahraga ringan itu sama sekali tak ada manfaatnya bagi kesehatan Anda, ungkap sebuah studi baru dalam jurnal Lancet. Baca: Edison Wardhana Sempat Mengalami Flatline, Apa Itu?

Dalam studi itu, tim peneliti merekrut 119 orang berusia di atas 60 tahun. 40 orang di antaranya sehat; 40 orang lainnya menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru inflamasi; dan 39 orang lainnya menderita penyakit jantung iskemik, akibat penyempitan arteri.

Peneliti lalu meminta beberapa dari mereka berjalan kaki selama dua jam per hari di sepanjang London's Oxford Street, sebuah jalan raya di pusat kota yang banyak dilalui oleh bus dan mobil. Sebagian lagi diminta menghabiskan waktu berjalan kaki melewati bagian yang sepi dari Hyde Park.

Tiga hingga delapan minggu kemudian, mereka bertukar rute.

Hasilnya, mereka yang berjalan kaki di Hyde Park, mengalami peningkatan besar dalam kapasitas paru-paru dan kekakuan arterial mereka.

Tapi, setelah mereka berjalan di sepanjang Oxford Street - dan menghirup sejumlah polutan di udara di sana, hanya sedikit perbaikan dalam kapasitas paru-paru.

Bahkan, mereka yang menderita kekakuan arteri, kondisinya memburuk. Sejumlah masalah pernapasan juga mereka alami- termasuk batuk dan sesak napas. Baca: Generasi Milenial Rentan Terkena Gastritis, Simak Solusinya

Orang dengan penyakit jantung mengalami kekakuan arteri yang lebih parah setelah berjalan melalui lingkungan perkotaan, kecuali jika mereka memakai obat kardiovaskular.

"Anda harus menghindari daerah yang tercemar untuk melakukan olahraga apapun, khususnya jalan kaki," kata pemimpin peneliti Kian Fan Chung, seorang profesor kedokteran di National Heart and Lung Institute Imperial College London, seperti dilansir laman Time.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

7 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

9 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

13 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

16 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya