Sering Cuci Vagina dengan Antiseptik, Bakteri Baik Bisa Hilang

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 21 Desember 2017 21:53 WIB

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Kandungan dan Kebidanan Toto Imam Soeparmo sangat menyarankan agar para wanita tidak menggunakan sabun pembersih atau cairan antiseptik pada vagina terlalu sering. "Cukup cuci dengan air biasa, selayaknya mandi saja," katanya dalam Memperingati Hari Ibu yang diselenggarakan PT Bank Negara Indonesia, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) serta Bracelet of HOPE pada Kamis 21 Desember 2017 di Jakarta.

Toto mengatakan cuci dengan air biasa sudah cukup. Bila terlalu sering mencuci vagina menggunakan obat antiseptik, maka yang akan terjadi bakteri baik akan hilang di organ intim itu. "Ada kuman baik di vagina wanita. Kuman itu akan membentuk asam dengan PH 4,5. Jangan sampai dimatikan," katanya. Baca: Tren Perhiasan Unik Tahun 2017

Menurut Toto, jika vagina tetap diberi antiseptik secara berkala maka kuman baik itu akan mati. Akibatnya, vagina itu bisa tumbuh jamur. "Jangan termakan iklan," katanya.

Ia mengatakan boleh menggunakan cairan antiseptik pembersih vagina, namun itu bila hanya kondisi tertentu. "Misalnya sedang sakit seperti keputihan. Bila sudah tidak sakit lagi, pakai air biasa saja untuk menjaga asam," katanya.

Toto meminta agar para wanita dan pria menjaga kebersihan organ intim sebelum melakukan hubungan seksual. Caranya cukup mudah, dengan mencuci organ intim masing-masing dengan air biasa sebelum dan sesudah melakukan hubungan badan. "Hal itu cara mudah mencegah terjadinya kanker serviks pada wanita," katanya. Baca: Jonghyun Bunuh Diri, Tips Hindari Anak dari Contoh Negatif Idola

Kanker serviks terjadi karena mulut rahim wanita terkena virus human papillomavirus atau HPV. Virus itu bisa terbawa udara dan menempel di penis pria yang tidak menjaga kebersihannya. Saat pria melakukan hubungan seksual, virus itu lalu menempel di mulut rahim wanita dan akhirnya menjadi kanker. "Makanan virus itu adalah sel di mulut rahim wanita, makanya wanita yang akhirnya menderita," katanya. Mencuci organ intim pria dan wanita sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual, dapat melunturkan virus yang sempat tertempel sehingga mengurangi kesempatan terjadinya kanker serviks.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) serta Bracelet of HOPE mengajak wanita Indonesia untuk terus peduli terhadap ancaman bahaya kanker serviks dan ikut aktif mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Dalam acara bertema 'BNI Mother’s Day, Incredible Beauty Unlimited' ini, hadir Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati, Duta Cegah Kanker Serviks Wulan Guritno, Janna Soekasah, penggagas Bracelet of Hope dan Retno Kembarwati, penyintas kanker serviks. Baca: Jonghyun Tewas, Simak Betapa Dekatnya Artis K-POP dengan Depresi

Dalam memperingati Hari Ibu ini, BNI juga mengumpulkan buku-buku dari segenap staf BNI, untuk disumbangkan untuk memenuhi Kapal Belajar yang menjadi Perpustakaan Terapung bagi warga di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.

Adi mengatakan lembaganya memberi perhatian serius pada pencegahan penyakit ini, apalagi sebagian besar dari pegawai BNI adalah perempuan, yaitu sebanyak 14.499 pegawai atau 52,3 persen dari total pegawai BNI. "Kesehatan perempuan menjadi salah satu syarat penting untuk meningkatkan produktivitas dan performa BNI,” ujarnya. Adi juga mengajak para ibu aktif mencari informasi dan pengetahuan tentang kanker serviks, menggali penjelasan tentang langkah-langkah preventif yang harus dilakukan, serta tips-tips gaya hidup yang sehat untuk mencegahnya.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya