Layanan Heli Taksi, Rp 21 Juta Sekali Antar Kawasan Jakarta

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 28 Desember 2017 17:32 WIB

Penumpang bersiap menaiki helikopter Helicity milik Maskapai Charter Transportasi WhiteSky Aviation di Lapangan Aldiron, Jakarta, 22 Desember 2017. Layanan helicopter Helicity dapat mengangkut 3 hingga 5 penumpang. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Berdiri sejak 2007, CeoJetset dikenal menyediakan jasa penyedia dan penyewaan helikopter serta pesawat jet pribadi. Dari sekian layanan transportasi udara, Ceojetset memiliki layanan Heli Taksi.

Perusahaan ini menawarkan layanan taksi udara untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan daerah-daerah sekitarnya dengan titik antar-jemput yang strategis. Edukasi tentang transportasi ini terus dilakukan oleh Ceojetset agar masyarakat lebih akrab dengan taksi udara tersebut.

Baca: Aquarius, Zodiak Paling Sering Bercinta pada 2017, Ini Urutannya

Menurut Direktur Ceojetset Sony Faisal, latar belakang munculnya layanan ini karena memang Jakarta adalah kota macet. Tidak ada transportasi yang terintegrasi dengan bandara. Sudah begitu, ketika orang hendak melakukan pertemuan mereka membutuhkan waktu tak sebentar. "Padahal lokasinya tidak berjauhan. Misalnya dari Gatot Subroto ke Kuningan, dahulu bisa dijangkau 30 menit, kalau macet bisa dua jam," kata Sony kepada Bisnis.com.

Berangkat dari permasalahan macet itu, akhirnya Sony dan tim meluncurkan Heli Taksi pada 2016. Pada layanan ini Sony bekerja sama dengan penyedia helipad dan heliport di Jakarta. "Dari titik mana pun ke titik mana pun di Jakarta, kami harganya flat Rp 21.600.000," kata Sony.

Baca: Gerakan Celup Jadi Viral, Netizen Protes

Kawasan Jakarta ini dibagi menjadi tiga zona. Zona A, wilayah khusus Jakarta, dari Jakarta Timur, Barat, Utara, hingga Selatan. Kemudian zona B, wilayah Bogor, Bekasi, Cibitung, dan Pulau Seribu. Dan zona C, kawasan Bandung.

Advertising
Advertising

Menurut Sony, masyarakat masih memiliki paradigma helikopter itu mahal. Walau terlihat mahal, harga itu dinilainya sesuai dengan layanan yang diberikan. Ia mengumpamakan ketika pelaku bisnis harus melakukan pertemuan deal proyek bernilai miliaran rupiah, mereka bisa menggunakan jasa heli taksi yang harganya kisaran Rp 21 juta. "Keuntungannya mereka bisa cepat berada di lokasi dan ongkos puluhan juta helikopter itu tak seberapa dibandingkan dengan nilai proyek miliaran. Dibanding membuang-buang waktu di jalan dengan kemacetan," katanya.

Sampai saat ini, Sony mengaku salah satu hambatannya adalah asumsi masyarakat bahwa helikopter itu mahal. Ia pun menilai sosialisasi timnya masih kurang. "Terus animo masyarakat menggunakan helikopter di Jakarta agak kurang karena berbagai pertimbangan seperti kurang percaya diri," katanya.

Hal ini berbeda dengan Amerika Serikat yang sudah tinggi layanan transportasi udaranya. Ia mengatakan timnya harus mengedukasi masyarakat bahwa helikopter itu aman, simpel, dan cepat. "Beberapa pihak sudah kita gandeng seperti perbankan dan restoran premium (untuk menggunakan helikopter)," kata Sony sambil menambahkan bahwa saat ini kebanyakan pelanggan Heli Taksi adalah pelaku bisnis.

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

10 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya