Sperma, Solusi Atasi Kanker Serviks? Begini Risetnya

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Jumat, 5 Januari 2018 17:30 WIB

Sperma

TEMPO.CO, Jakarta - Periset baru-baru ini mengembangkan hibrida sperma yang bisa mengantarkan obat kanker langsung ke tumor serviks. Penemuan ini sekaligus bisa membantu mengobati penyakit dengan efek samping minimal.

Ilmuwan Jerman seperti yang dilansir dalam ibtimes.co.in mengembangkan obat kemoterapi baru dengan mempersenjatai sperma dengan obat kuat untuk menyerang tumor kanker serviks.

Baca juga:
Ini 11 Alasan Mengapa Berat Badan Tak Turun-turun
Blueberry Bantu Lawan Sel Kanker, Intip Penelitiannya
Tangis Bonita Saat Yon Koeswoyo Berpulang, Ini Kisah Cinta Mereka

Ini menciptakan cara yang efektif untuk menargetkan sel kanker dengan obat-obatan. Alasannya, obat-obatan selalu tidak mampu melakukan perjalanan ketika melalui jaringan. Obat-obatan diencerkan dalam cairan tubuh atau teralihkan dan diambil oleh organ sehat.

Oleh karena itu, ilmuwan beralih ke metode pemuatan obat-obatan menjadi bakteri, yang secara efektif dapat mengandung senyawa obat dan mendorong dirinya sendiri. Padahal, mikroba juga bisa dibimbing oleh medan magnet atau mekanisme lain untuk mencapai target tertentu.

Namun, masalah dengan metode ini adalah sistem kekebalan tubuh bisa menyerang mikroba dan menghancurkannya sebelum bisa mencapai target mereka.

Jadi, para peneliti di Leibniz Institute for Solid State and Materials Research-Dresden (IFW Dresden) di Jerman beralih ke sperma.

Periset mengemas obat kanker umum - doksorubisin, menjadi 'sel sperma sapi dan melengkapi mereka dengan penggunaan magnet kecil'.

Advertising
Advertising

"Dengan menggunakan medan magnet, motor sperma-hibrida dipandu ke tumor sel tumor serviks yang tumbuh dengan laboratorium. Bila lengan baju menempel pada tumor, lengan terbuka, melepaskan sperma. Sperma kemudian berenang ke tumor, menyatu selaputnya dengan sel kanker, dan melepaskan obat itu," kata Science Daily.

Ketika ribuan dari mereka dilepaskan, sperma yang mengandung obat membunuh lebih dari 80 persen bola kanker.

Meski penelitian lebih lanjut diperlukan di bidang ini, para periset percaya bahwa motor sperma berpotensi untuk suatu hari mengobati kanker dan penyakit lainnya di saluran reproduksi wanita.

Temuan baru tersebut dipublikasikan di jurnal ACS Nano.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

21 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

1 hari lalu

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

9 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya