Mengapa Kanker Paru Sulit Dideteksi Dini? Ini Penjelasan Ahli

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Sabtu, 13 Januari 2018 14:25 WIB

Kanker Paru-paru Kerap Terlambat Ditangani

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai saat ini Ada pun kanker paru merupakan salah satu penyakit penyebab kematian utama di Indonesia dan dunia.

Menurut laporan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada 2015, dari 668 kasus keganasan rongga torak yang tercatat, sebesar 75 persen merupakan kasus kanker paru.

Baca juga:
Etika di Medsos ala Youtuber; Jangan Asal Posting Demi Views
Insidious Sukses Besar, Efek Kostum atau Kisahnya? Ini 4 Faktanya
Unggah Konten Bunuh Diri, Karier Logan Paul di Youtube Terancam

Selain itu, angka kelangsungan hidup kanker paru juga rendah. Tercatat, hanya 15 persen penderita pasien kanker paru yang bisa bertahan hidup sampai 5 tahun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan angka tahan hidup kanker kolon (61 persen), kanker payudara (86 persen), dan kanker prostat (96 persen).

Salah satu penyebab rendahnya angka kelangsungan hidup ini adalah keterlambatan diagnosis. Tercatat, hampir 70 persen pasien kanker paru ditemukan di tahap stadium lanjut, sehingga pilihan pengobatan menjadi terbatas dan tidak maksimal.

Menurut Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Anwar Jusuf, deteksi dini kanker paru menjadi sulit karena paru-paru tidak mempunyai saraf sehingga penderita terkadang tidak merasakan sakit sama sekali sampai akhirnya kondisi penderita sudah parah.

Menurutnya, selama ini dokter paru menggunakan dua metode untuk mendeteksi dini kanker paru, yaitu melalui pemeriksaan dahak, dan foto rontgen, tetapi semua metode tersebut memerlukan biaya yang tidak murah dan tidak mudah dilakukan.

Belum lama ini, Doktor Biomedik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Achmad Hudoyo menciptakan inovasi deteksi dini kanker paru melalui hembusan napas dengan menggunakan balon karet.

Achmad berharap metode yang ia temukan ini dapat meningkatkan harapan hidup para penderita kanker paru dengan cara mendeteksi dini kanker paru sedini mungkin.

Selain itu, ia juga ingin membantu para penderita pasien paru di daerah-daerah yang belum terjangkau pelayanan kesehatan karena dengan metode ini deteksi dini kanker paru dapat dilakukan melalui pengiriman pos.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya