Balkon BEI Ambruk, Sudahkah Anda Memiliki Keterampilan P3K?

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Selasa, 16 Januari 2018 18:01 WIB

Angota Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan demo penanganan pertama jika terjadi kecelakaan dalam peringatan Hari Pertolongan Pertama di car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 9 September 2017. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan alias P3K? Seperti yang telah diberitakan TEMPO.CO 15 Januari 2018, konstruksi balkon lantai satu gedung BEI Tower II runtuh sekitar pukul 12.00 saat jam makan siang, saat kondisi lobby sedang ramai.

Bencana seperti peristiwa gedung runtuh tersebut tidak dapat diprediksi kejadiannya. Oleh karena itu, setiap orang harus dibekali pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Baca juga:
Heboh Marion Jola, Lala Oplas? Apa Itu?
Mengenal Bianca Jodie, Belajar Nyanyi Sejak Kecil pada Sang Kakak
Pelecehan Seksual Timbulkan Depresi? Ini Kisah Dolores O'Riordian

Seorang Pengamat sekaligus Praktisi Kesehatan Dr Jusuf Kristianto, menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani korban yang terkena imbas suatu bencana. “Dari sisi kedokteran, kita harus melihat derajat keparahan korban. Cara yang paling gampang, kita bisa melihat apakah dia (korban) sadar atau tidak,” ujarnya saat dihubungi TEMPO.CO pada 16 Januari 2018.

Dokter Jusuf menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan untuk menyelamatkan korban adalah memindahkan korban ke daerah yang aman. Disebutkan bahwa pertolongan pertama tergantung pada tiga hal. Yaitu kecepatan ditemukannya korban, kecepatan ditolong, serta kecepatan dan kualitas pertolongan.

“Tujuan utama dari pertolongan pertama itu untuk mencegah bertambahnya keparahan. Kita (ingin) menghindari bahaya yang lebih dalam. Jadi, kita harus segera memindahkan korban untuk menghindari risiko yang lebih berat pada pasien,” ujar dr. Jusuf.

Korban yang harus lebih dulu ditolong adalah korban yang terluka (berdarah). Untuk menangani korban terluka, tekan lukanya dengan kain bersih untuk menghentikan pendarahan. Jika harus dibersihkan, gunakan air mineral dan jangan gunakan air keran untuk mengantisipasi terjadinya infeksi.

Kemudian, pertolongan yang harus dilakukan pada korban yang mengalami histeria adalah menjauhkan korban dari tempat kejadian dan menenangkan korban. Menurut Jusuf, teknik hipnoterapi pun bisa dierapkan untuk mengatasi korban yang histeria.

"Misalnya memberikan sentuhan pada korban seperti pelukan sambil mengelus punggungnya untuk menenangkan korban. Sambil memeluk, tuntun korban untuk menarik napas panjang sampai keadaan korban stabil. Jika perlu, beri air minum pada korban," kata sosok yang juga aktif mengajar di Poltekkes Kemenkes RI panjang lebar.

Untuk korban yang tidak sadarkan diri, Jusuf menyarankan untuk mengecek kondisi korban terlebih dahulu. “Pada saat kecelakaan, kemungkinan dia pingsan karena shock. Jadi dia kaget, lalu dia pingsan. Kalau pingsan seperti itu, dia akan sadar setelah beberapa menit lalu dia (akan) teriak-teriak. SOP (standard operation procedure)-nya adalah melihat pasiennya itu napas atau tidak. Bisa dilihat dari perut dan dada (bergerak atau tidak), bisa juga menaruh tangan di bawah hidung pasien. Kalau mau memeriksa nadi, raba nadi pada leher atau tangan,” ujarnya yang Desember 2017 ini mendapat penghargaan sebagai the best research and for join learning network in Research dari Shandong Government.

Satu hal lagi yang harus dilakukan pada korban yang pingsan adalah meletakkan kakinya pada daerah yang lebih tinggi daripada kepala. “Secara teori, kalau kepala lebih rendah (dan) kakinya lebih tinggi, peredaran darah lebih banyak ke otak sehingga sirkulasi darah lebih baik di otak (dan) kesadaran lebih tinggi,” katanya menjelaskan. Terakhir, disebutkan hal yang tak kalah penting saat melakukan P3K adalah tidak berkerumun di sekitar lokasi kecelakaan sehingga korban bisa mendapat oksigen yang cukup.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA l SDJ

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

18 jam lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya