TEMPO.CO, Jakarta – Saat Anda pergi ke berobat, Anda pasti sering ditanya oleh pihak rumah sakit soal riwayat penyakit keluarga. Tidak jarang juga tenaga medis yang menanyakan soal gaya hidup anggota keluarga Anda.
Hal itu memang terdengar sedikit aneh karena mereka seharusnya fokus pada keluhan yang diderita. Faktanya, riwayat penyakit keluarga berperan penting pada diagnosa penyakit yang dialami.
Oleh karena itu, Anda harus memberikan informasi lengkap pada dokter dan perawat mengenai penyakit yang diderita oleh anggota keluarga Anda, baik penyakit ringan maupun penyakit berat. Selain itu, informasikan mengenai anggota keluarga yang sudah meninggal, seperti penyakit yang diderita dan usia akhirnya.
Banyak jenis penyakit yang bisa diturunkan dari satu generasi ke generasi lain. Penyakit tersebut antara lain demensia, kanker, asma, diabetes, artritis, hipertensi, dan sebagainya. Selain riwayat penyakit keluarga, dokter juga dapat menanyakan soal etnis Anda. Sebab, beberapa titik di dunia memang lebih rentan dengan virus penyakit, seperti Afrika.
Beberapa penelitian telah membuktikan soal fakta di atas. Sebuah penelitian soal kanker prostat mengungkapkan bahwa 2/3 populasi pria di Utah, Amerika Serikat, memiliki risiko tinggi terkena kanker prostat karena riwayat penyakit keluarga.
Sekitar 10 persen populasi pria memiliki risiko tiga kali lebih besar dan sekitar 26 persen memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan pria yang tidak memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarganya.
Hal yang serupa terjadi pada penyanyi Randy Travis. Ia pernah mengalami stroke setelah menderita gagal jantung kongestif. Dokter menyimpulkan bahwa penyakit Travis bukan disebabkan oleh rokok maupun narkoba, melainkan keluarganya memiliki riwayat penyakit yang serupa.
FOX NEWS | WEB MD | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA | SDJ
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
18 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.