Selasar BEI Ambruk, Simak Solusi Trauma yang Mengintai

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 17 Januari 2018 18:24 WIB

Ilustrasi - Mengatasi stres di tempat kerja. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah kecelakaan tak hanya membuat luka fisik, tapi juga trauma. Kejadian yang mengancam jiwa biasanya juga menyebabkan gangguan psikis, yang biasa disebut stres akut. Begitu disebutkan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Omni Hospital Tanggerang, Andri kepada TEMPO.CO Rabu 17 Januari 2018.

Sebelumnya seperti diberitakan Tempo.co pada 15 Januari 2018, selasar lantai 2 Tower II BEI tiba-tiba runtuh tanpa diketahui penyebabnya. Hingga saat ini, polisi masih berusaha menulusuri penyebab jatuhnya gedung yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman tersebut.

Total korban terluka dilaporkan mencapai jumlah 77 orang. Para korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat, seperti RS Jakarta, RS MRCCC, dan RSAL Mintoharjo.

Baca juga:
Musim Hujan Rawan Flu, Kapan Baiknya Pergi ke Dokter?
TBC Menular Melalui Udara, Jangan Lupa Etika Batuk
10 Jenis Makanan yang Ampuh Membuat Hati Senang

Peristiwa gedung runtuh tersebut tentu akan menyisakan trauma tersendiri bagi para korban maupun orang-orang yang berada di gedung tersebut. “Sejak terjadinya peristiwa tersebut, misalnya kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan yang akan merenggut nyawa, di situ biasanya akan ada gejala-gejala cemas, ketakutan, mimpi buruk, ataupun terjadinya re-experience atau flashback kejadian itu kembali. Orang-orang seperti ini juga bisa mengalami serangan panik, seperti jantungnya tiba-tiba berdebar, rasa seperti tercekik, (dan perasaan) lambung seperti mau muntah,” ujar Andri yang juga dikenal sebagai Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI tersebut.

Dokter Andri menjelaskan, jika gejala yang telah disebutkan berlangsung sampai lebih dari satu bulan, pasien kemungkinan besar mengidap stres pasca trauma atau yang lebih dikenal dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut, gangguan psikis tidak selalu terjadi pada setiap korban. Hal itu bergantung pada kondisi psikis korban sehari-hari. Jika korban merupakan seseorang yang kuat dan positif, korban dapat terhindar dari gangguan tersebut. Akan tetapi, jika korban sehari-harinya sering dilanda kecemasan, korban dapat mengidap stres pasca trauma.

Berbicara soal terapi, Andri menyebutkan dua jenis terapi yang bisa digunakan untuk menyembuhkan korban “Kalau untuk psikiatri, ada terapi dengan obat untuk mengurangi gejala-gejala dan ada juga psikoterapi. Biasanya, psikoterapi untuk beberapa kasus mungkin menggunakan terapi kognitif,” ujar Andri yang berfokus pada bidang psikosomatik tersebut.

Dijelaskan juga, bahwa terapi kognitif tersebut berguna untuk mengurangi kecemasan korban, mengalihkan perhatian korban pada hal lain, dan membantu korban untuk menerima kondisi atau keadaan sebagaimana adanya.

Apakah korban bisa sembuh total dari trauma tersebut? Andri menyatakan bahwa korban memiliki kesempatan untuk sembuh. Hanya saja, saat keadaan korban mulai stabil, rasa takut akan hal-hal yang mengingatkan korban pada kejadian akan muncul. “Kita bisa melakukan terapi dengan re-experience atau mengulang kembali apa yang ada dalam kejadian tersebut. Pelan-pelan, mulai dari membayangkan, kemudian mengalaminya sendiri (melihat tempat kejadian), mungkin dari jarak jauh dulu sampai jarak dekat. Jadi, kalau mau sehat, memang ada tahapan-tahapannya,” jelas dr. Andri yang pernah menjadi dewan penasehat dalam World Congress of Psychosomatic Medicine, Agustus 2015 di Glasgow.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA | SDJ

Berita terkait

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

20 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

23 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

23 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

33 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

38 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

45 hari lalu

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.

Baca Selengkapnya

Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

47 hari lalu

Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

Program mudik gratis PLN digelar sejak Sabtu, 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

51 hari lalu

Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

Hingga kini motif satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan masih jadi teka teki. Polisi belum membuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

51 hari lalu

Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

Polisi belum mau mengungkap kasus satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya