Advent Bangun Meninggal karena Gagal Ginjal, Simak Pencegahannya
Reporter
Tempo.co
Editor
Mitra Tarigan
Sabtu, 10 Februari 2018 13:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor laga Indonesia, Advent Bangun, mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 10 Februari 2018, pukul 02.35 WIB.
"Telah Berpulang Ke Rumah Bapa di Surga, Bapak Pendeta Yohanes Thomas Advent Bangun pada Pukul 02.35 WIB, Hari Sabtu, 10 Februari 2018 di HCU RSUP Fatmawati, Jakarta," demikian pesan yang tersebar pagi ini dalam grup wartawan. Advent Bangun akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Kecapi II Nomor 64, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Advent Bangun mengidap gagal ginjal sejak April 2017 dan harus melakukan prosedur cuci darah dua kali dalam seminggu. Dua pekan lalu, kondisi aktor tersebut dikabarkan membaik meski harus tetap dirawat di rumah sakit.
Baca: Kasus Ahok, Veronica dan Julianto Tio, Cara Hadapi Selingkuhan
Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Ginjal berfungsi untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dalam darah. Hasilnya kemudian akan dikeluarkan lewat urine. Jika seseorang mengidap ginjal kronis, maka tingkat cairan, elektrolit, dan limbah berbahaya akan terbentuk dalam tubuh.
Ada beberapa penyebab terjadinya gagal ginjal, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, nefritis interstisial (radang tubulus ginjal dan struktur ginjal), pielonefritis (infeksi ginjal), batu ginjal, refluks vesicoureteral (kondisi di mana urine kembali ke dalam ginjal), dan sebagainya. Di samping itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan gejala ginjal kronis, yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, obesitas, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga.
Baca: Terkadang Sepatu Paspampres Bisa Lebih Bagus dari Sepatu Jokowi
Gejala munculnya penyakit ini dapat ditandai dengan perubahan intensitas buang air kecil, bengkak pada kaki yang disebabkan oleh retensi cairan, mual, sakit di bagian dada, kejang-kejang, dan sebagainya. Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya gagal ginjal, yaitu:
1. Perhatikan dosis obat OTC (obat bebas)
Menurut informasi dalam Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas oleh Kementerian Kesehatan, obat-obat yang termasuk golongan obat bebas dan bebas terbatas relatif aman digunakan untuk pengobatan sendiri (swamedikasi), contohnya aspirin. Mengkonsumsi terlalu banyak obat OTC dapat meningkatkan racun dalam ginjal. Karena itu, risiko gagal ginjal pun turut meningkat, khususnya bagi orang yang pernah menderita penyakit ginjal, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
2. Periksakan ginjal secara rutin
Jika Anda memiliki penyakit ginjal atau kondisi lainnya yang memiliki risiko tinggi untuk terkena gagal ginjal, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, Anda harus terus berkoordinasi dengan instruksi dokter.
Baca: Mau Jadi Paspampres, Harus Ganteng? Simak Syaratnya
3. Gaya hidup sehat
Penyakit gagal ginjal dapat dicegah dengan cara menjalani gaya hidup sehat. Anda harus aktif berolahraga, menjaga asupan makan, mengontrol diet, dan mengurangi atau berhenti mengkonsumsi alkohol. Selain itu, kurangi intensitas menghirup racun di sekitar Anda, seperti cairan pembersih lantai, tembakau, pestisida, dan produk beracun lainnya.
AISHA SHAIDRA | ANASTASIA PRAMUDITA DAVIES | HEALTHLINE | KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA | MAYO CLINIC | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA