Ketika Presiden Emoh Pakai Rompi Anti Peluru, Tugas Paspampres...

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 11 Februari 2018 06:10 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Internasional Hamid Kariadi, Kabul, Afghanistan, 29 Januari 2018. Jokowi menjadi presiden Indonesia kedua yang mengunjungi Afghanistan setelah Presiden Sukarno pada 1961. Foto: Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama enam jam kunjungan kenegaraan di Afganistan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ternyata emoh menggunakan perlengkapan keamanan, termasuk rompi antipeluru. Padahal semua peralatan telah dipersiapkan pemerintah Afganistan, termasuk memperketat pengamanan di seluruh negeri itu. Baca: Mau Jadi Paspampres, Harus Ganteng? Simak Syaratnya

Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Brigadir Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan tidak masalah bila presiden enggan mengenakan baju pengaman selama kunjungan kerja. "Ada Paspampres yang tetap menjaga keamanan Presiden dan keluarganya," kata Maruli di Lapangan Tembak Senayan pada 11 Februari 2018.

Maruli mengatakan, kemungkinan besar presiden yang enggan mengenakan rompi anti peluru karena presiden ingin mudah bergerak.

Menurut Maruli, Paspampres sudah memperhitungkan berbagai hal bila kepala negara pergi ke suatu daerah atau bahkan ke luar negeri. Biasanya, kata Maruli, ada tim Paspampres yang terlebih dahulu memeriksa keamanan suatu daerah di dalam negeri. Bila ke luar negeri, Paspampres tentunya bekerja sama dengan tim keamanan di negara tujuan. Baca: Terkadang Sepatu Paspampres Bisa Lebih Bagus dari Sepatu Jokowi

Biasanya ada minimal 15 orang Paspampres yang mengelilingi presiden dalam jarak dekat untuk menjaga keamanannya. Bila tiba-tiba keamanan tidak terkendali, ada prosedur utama yang dilakukan para Paspampres untuk melindungi presiden. "Secara prosedur, anggota terdekat wajib langsung berdiri mengelilingi presiden untuk menutupi, dan tidak boleh renggang," kata Maruli.

Advertising
Advertising

Karena itu, walaupun Jokowi enggan mengenakan rompi, keamanannya tetap bisa terjamin. "Semua Paspampres mengelilinginya, dan tentu semua anggota mengenakan rompi pengaman. Sehingga bila ada peluru, bisa ditutupi dengan badan sehingga Presiden tetap aman," katanya. Baca: Viral, Pria Pukul Diri dengan Batu Bata karena Bertengkar

Maruli mengatakan situasi seperti ini mengharuskan para anggota Paspampres memiliki sikap sigap dan berani.

Lalu bagaimana bila para menteri yang akhirnya juga memutuskan untuk enggan mengenakan rompi anti peluru? Apakah Paspampres juga akan melindungi para pembantu presiden itu?

"Nanti dululah. Yang pertama perlu kami lindungi ya Presiden dan keluarganya. Kalau masih ada personil, dan memungkinkan, baru para menteri dan masyarakat sekitar," katanya. Baca: Trauma Terjadi karena Masalah Amygdala di Otak, Apa itu?

Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi selama enam jam di Afghanistan akhir Januari lalu termasuk kunjungan yang cukup membuat tegang banyak pihak. Saat itu Jokowi emoh mengenakan rompi anti peluru, padahal dua hari sebelum kunjungan Jokowi, bom meledak dan menewaskan 103 orang. Bahkan, dua jam sebelum rombongan mendarat, markas militer di sana diserang.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki mengatakan rombongan diminta mengenakan rompi antipeluru. Sebagian dari mereka sempat menjajalnya di pesawat. Namun, karena Jokowi menolak, semua pendamping ikut menanggalkannya. Baca: Tips Hindari Pacar yang Suka Sakiti Diri, Simak Cirinya

Beruntung kunjungan Jokowi untuk pertama kalinya sejak Presiden Soekarno pada 1962 itu berjalan dengan lancar. Melalui akun twitternya Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Suhartono sujud syukur di Pesawat Kepresidenan. "Bu Menlu & Komandan Paspampres sujud syukur setelah memasuki pesawat #AlhamdulillahSdhPulang," tulis dia.

Melalui akun Facebook-nya, Jokowi angkat bicara soal sikap keduanya. "Saya memahami kelegaan dan kesyukuran mereka bahwa enam jam di Kabul dapat kami lewati dengan lancar," katanya.

BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

12 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

14 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

15 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya