Imlek, Sudahkah Anda Tahu Etika Memberi dan Menerima Angpau?

Jumat, 16 Februari 2018 09:35 WIB

Sejumlah umat memberikan angpao pada barongsai saat tampil dalam perayaan tahun baru Imlek 2566 di vihara Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Februari 2015. AP/Joshua Paul

TEMPO.CO, Jakarta - Budaya memberi angpau lazim terjadi di kalangan masyarakat Cina di seluruh dunia khususnya pada perayaan Imlek. Angpau diberikan kepada anak-anak dan orang-orang yang belum menikah dengan harapan memberikan keberuntungan pada tahun baru Imlek tersebut.

Sedangkan etika mengenai angpau terkadang bisa menjadi proses yang membingungkan, berlebihan, dan membuat frustrasi saat Anda memikirkan berapa banyak yang harus diberikan, siapa yang harus diberikan, dan apa yang harus dilakukan jika Anda menerimanya.

Baca: Besok Imlek, Ini Makna Dekorasi Rumah ala Feng Shui

Dalam pemberian dan penerimaan angpau, ternyata ada beberapa etika yang harus diketahui dan dilakukan. Lee Lim Ching, wakil dekan di Sekolah Pengembangan Manusia dan Pelayanan Sosial di Singapore International Management University, menjelaskan tentang beberapa etika tersebut.

Berapa jumlah minimum yang layak untuk dimasukkan ke sebuah angpau?
Menurut Lim, "tidak ada peraturan" dalam hal jumlah yang harus dimasukkan ke sebuah angpau. "Memberi angpau adalah isyarat dan bukan transaksi, meski banyak orang Singapura tampaknya berpikiran sebaliknya," katanya.

Haruskah saya memberi anggota keluarga jumlah yang berbeda?
Ketua kursus studi Tionghoa di Sekolah Humaniora dan Ilmu Sosial Ngee Ann Polytechnic, Kang Ger-Wen, sependapat dengan Lim bahwa tidak ada jumlah yang pasti untuk angpau karena ini melambangkan berkat dalam tradisi Cina. Kang merasa jumlah banyaknya uang untuk anggota keluarga dibanding, misalnya, kolega, harus berbeda. "Karena dalam tradisi Tionghoa, terutama dalam Konfusianisme, cinta kepada anggota keluarga dekat dan teman pasti berbeda," ujarnya.

Baca: Cinta Punya 5 Bahasa, Begini Praktiknya Sesuai Kepribadian

Advertising
Advertising

Apakah pengantin baru harus segera memberikan angpau?
Angpau secara tradisional dibagikan oleh pasangan suami-istri kepada orang tua mereka, orang dewasa, dan anak-anak selama perayaan tahun baru Imlek sebagai tanda keberuntungan dan berkah. Bagi pengantin baru, para ahli mengatakan pemberian angpau harus sesuai dengan kemampuan pasangan, dan tidak menjadi sumber tekanan finansial. "Ini benar-benar sesuai dengan tingkat kenyamanan mereka sendiri," kata Lim. Dia menambahkan, ada juga konvensi bahwa pengantin baru tidak memberi angpau pada tahun pertama pernikahan.


Ilustrasi angpao Imlek. bukalapak.com

Apakah ada batas usia untuk menerima angpau dari keluarga?
Lim mengatakan tidak ada aturan yang ditetapkan untuk ini, karena seluruhnya bergantung pada pemberi dan penerima, serta sifat hubungan. "Misalnya, antara seorang kerabat tua dan keponakan favoritnya, pemberian angpau bisa menjadi simbol kedekatan yang mereka bagikan," katanya.

Haruskah jumlah angpau selalu menjadi angka genap?
"Ya," kata Kang. "Dalam tradisi Tionghoa, angka genap bahkan lebih disukai, karena yang berpasangan itu dianggap hal-hal baik," kata Kang.

Baca: Fachri Albar (juga) Konsumsi Dumolid, untuk Rehabilitasi?

Apakah tidak sopan membuka sebuah angpau di depan orang-orang?
Kedua ahli sepakat bahwa tidak sopan melakukannya. Lim mengatakan anak-anak akan selalu menginginkannya, dan dihukum oleh orang tua mereka karena melakukannya. Semua itu hanya sebatas kegembiraan perayaan yang meriah.

Apa tradisi lain yang harus saya amati tentang memberi dan menerima angpau?
Pergilah ke bank dan dapatkan uang kertas baru untuk dimasukkan ke angpau Anda. Kemudian, selalu menerima paket angpau Anda dengan kedua tangan. Jangan pernah menerima paket merah hanya dengan satu tangan. Siapkan jumlah uang tunai yang bervariasi secara berbeda dengan desain angpau sebelumnya, sehingga Anda dapat dengan cepat dan anggun melihat perbedaan jumlah dalam angpau tersebut.

WOMENSWEEKLY | HONEYKIDSASIA

Berita terkait

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

15 Februari 2024

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.

Baca Selengkapnya

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

14 Februari 2024

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

Sebuah mobil otonom atau tanpa pengemudi dibakar massa saat perayaan Tahun Baru Imlek di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya