Tusuk Ujung Jari Sembuhkan Stroke ? Hoax! Cek Solusi Dokter

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Jumat, 23 Februari 2018 11:35 WIB

Ilustrasi dokter. fozto.com

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini beredar di masyarakat informasi soal penanganan gejala stroke melalui metode menusuk ujung jari tangan menggunakan jarum. Apakah cara ini benar?

"Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke-nya," tegas spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis.

Baca juga:
Ingin Selalu Dapat Diskon? Intip Tips Berikut Ini
Bupati Kutai Kartanegara Kolektor Tas Mewah, Simak Gaya Pria Ini
Pasca Video Viral Bu Dendy, NN Masuk Rumah Sakit

Penegasan bahwa metode ini tak tepat juga diungkapkan spesialis Jantung rumah sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA. Dia bahkan mengatakan cara ini tidak berguna sama sekali.

"Tidak ada gunanya sama sekali. Ada risiko infeksi, apalagi kalau jarumnya tidak steril atau bersih," kata dia dalam pesan elektroniknya.

Ketimbang memberikan pertolongan pertama di rumah, kedua dokter ini menyarankan kita segera melarikan penderita ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.

"Keluarga harus langsung bawa ke rumah sakit," kata Yuda.

Stroke muncul karena pembuluh darah yang tersumbat atau pendarahan di otak. Sejumlah tanda yang bisa dikenali antara lain sakit kepala yang tiba-tiba parah, lemah, mati rasa, masalah penglihatan, kebingungan, kesulitan berjalan atau berbicara, pusing dan ucapan yang tidak jelas.

Ahli kesehatan sepakat bahwa penyakit stroke dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan gaya hidup sehat. Seperti dilansir Medical Daily setidaknya ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengenyahkan stroke.

Pertama, berhenti merokok. Selain stroke, merokok juga berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung dan lainnya.

Kebiasaan ini bisa meningkatkan trigliserida dalam darah, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merusak lapisan aliran darah dan menyumbat alirah darah.

Kedua, rutin berolahraga. Sebuah studi menemukan, berjalan dua jam per hari bisa mengurangi risiko perempuan menderita stroke sekitar 50 persen.Lebih dari itu, aktif melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah --kedua hal ini berhubungan erat dengan risiko stroke.

Ketiga, menjaga berat badan sehat karena berhubungan dengan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung dan stroke. Oleh karenanya, pertahankan berat badan ideal.

Di samping itu, mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga diri tetap rileks juga menjadi upaya lainnya untuk membuang jauh-jauh risiko terkena stroke.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

7 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

8 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

8 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya