Betulkah Donald Trump Keras Kepala? Jawabnya Ada di Buku Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Selasa, 13 Maret 2018 09:05 WIB

Donald Trump menerbitkan perintah ekskutif untuk melarang masuknya pengungsi dari tujuh negara berpopulasi Muslim. Kebijakan ini menimbulkan protes dari dalam AS dan berbagai negara karena dianggap rasis. Ketujuh negara itu adalah Irak, Suriah, Iran, Libya, Somalia, Sudan, and Yaman. (Alex Wong/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump atau Donald John Trump. Jauh sebelum menduduki posisi commander in chief Amerika Serikat, bos The Trump Organization itu sudah dikenal sebagai sosok yang tak bisa jauh-jauh dari sorotan. Sayangnya, highlight yang tertuju padanya lebih sering bermuatan kontroversi.

Pria flamboyan yang dikenal dengan gaya rambut jambul pirang itu lebih cocok disebut pebisnis selebritas, alih-alih politisi. Tidak heran jika banyak yang meragukan kapabilitasnya saat taipan 71 tahun itu secara tak terduga memenangkan Pemilihan Presiden AS pada awal 2017.

Baca juga:
Perut Suka Kembung? Coba Hindari 8 Kombinasi Makanan Penyebab Gas
Penyakit Ginjal Kronis Mengintai Perempuan Pengidap Lupus

Sejak bertahta di Gedung Putih pada 20 Januari 2017, tidak sedikit orang yang penasaran seperti apa cara Trump mengendalikan Washington. Rasa penasaran publik itulah yang ingin dijawab oleh Michael Wolff dalam bukunya yang berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House.

Buku ini menarasikan sudut pandang orang dalam di Gedung Putih. Pasalnya, dalam proses penyusunan bukunya, Wolff memiliki akses eksklusif untuk mencermati peristiwa-peristiwa 'di balik layar' Sayap Kiri Gedung Putih selama sembilan bulan pertama administrasi Trump.

“Sejak Donald Trump mengucap sumpah sebagai Presiden ke-45 AS, negara ini-dan seluruh dunia-menjadi saksi era pemerintahan penuh gejolak sekaligus menyita perhatian, yang merefleksikan volatilitas dan keberanian sang presiden terpilih,” tulisnya.

Menurutnya, respons publik yang sangat beragam terhadap pemerintahan Trump sebenarnya menggambarkan dinamika dan 'kekacauan' yang terjadi di Oval Office (ruang kerja Presiden AS di Gedung Putih).

Segala dinamika itulah yang dipaparkan Wolff di dalam bukunya, yang menyingkap seperti apa cara Trump menangani tugasnya sebagai pemimpin negara adidaya tersebut. Berbagai fakta menarik yang disuguhkan sang penulis membuat buku ini menjadi menarik untuk dilahap.

Wolff menuliskan hal-hal yang ingin diketahui publik, seperti apa yang sebenarnya dirasakan atau dipikirkan staf Gedung Putih tentang Trump, atau apa yang membuat Trump merasa dia selalu dibayangi oleh President Barack Obama.

Buku yang menduduki posisi puncak New York Time Bestsellers selama lebih dari 4 pekan ini juga mengupas alasan di balik pemecatan Direktur Federal Bureau of Investigation (FBI) James Comey.

Hal-hal menggelitik lain yang disingkap di dalam tulisan Wolff mencakup mengapa kepala ahli strategi Steve Bannon dan menantu Trump, Jared Kushner, tidak mau berada di satu ruangan, atau siapa yang sebenarnya mengendalikan setiap strategi dalam pemerintahan Trump pascapemecatan Bannon. Baca: 7 Zodiak Ini Diprediksi Sukses dalam Kekayaan, Anda Termasuk?

Selama ini, banyak orang yang mengira bahwa Donald Trump adalah figur yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan saran atau masukan. Di dalam buku ini Wolff mengungkapkan, bagaimana sebenarnya cara berkomunikasi yang tepat untuk menghadapi Trump.

Salah satu ulasan dan sudut pandang yang juga unik di dalam buku ini adalah bagaimana Wolff menggambarkan kemiripan pemerintahan AS di bawah kepemimpinan suami Ivanka Zelníková dengan film The Producers.

Selengkapnya, buku ini adalah jendela yang membuka pandangan publik tentang cerita yang belum pernah diungkapkan sebelumnya di balik sosok Presiden Donald Trump yang kontroversial. Gaya pelaporan yang jernih dan narasi yang segar menjadikan Fire dan Fury sebagai salah satu buku wajib baca tahun ini, khususnya bagi para pemerhati dinamika perpolitikan AS.

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

14 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

15 jam lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

5 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

7 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

11 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya