Waspada Melakukan Okuloplasti, Apa Saja yang Bisa Diperbaiki?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Senin, 19 Maret 2018 21:05 WIB

Ilustrasi operasi kantung mata. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Tidak semua rumah sakit bisa menangani tindakan bedah plastik mata atau Okuloplasti, karena harus dengan kondisi-kondisi tertentu dari si pasien.

Tindakan bedah plastik mata, baik untuk perbaikan fungsi penglihatan maupun guna meningkatkan keindahan penampilan mata, harus dilakukan oleh dokter spesialis mata yang biasa menangani prosedur Okuloplasti.

"Okuloplasti dapat menimbulkan efek kelopak mata tidak dapat ditutup dengan sempurna Ektropion," ujar Setiyo Budi Riyanto, Dokter Mata di Rumah Sakit Jakarta Eye Center, belum lama ini.

Baca juga:
Simak Gaya Baju Adipati Dolken, Warna Mencolok Favoritnya Pink
Laku Rp2,4 Miliar, Seperti Apa Formulir Lamaran Steve Jobs?
Bintang Life of Pi Ini Alami Neuroendocrine Tumor, Apa Itu?

Ektropion adalah pinggir kelopak mata bawah menjauhi bola mata atau berputar ke arah luar. Efek lainnya yakni mata kering perdarahan di belakang bola mata yang dapat menurunkan tajam penglihatan.

Dia menjelaskan, Okuloplasti pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan penampilan mata. Dokter spesialis mata yang memiliki keahlian bedah plastik mata akan melakukan bedah plastik apabila indikasinya jelas dan niat pasien sudah bulat.

Advertising
Advertising

Lebih teknis, Okuloplasti dilakukan untuk memperbaiki kelainan-kelainan yang ada pada kelopak mata, tulang-tulang rongga mata, kantung bola mata (soket) dan sistim saluran air mata Kosmetik, atau membuat kondisi yang sudah normal menjadi lebih indah.

Adapun rekonstruksi kelainan-kelainan yang dapat diperbaiki antara lain adalah kelainan karena trauma atau cidera, yaitu robekan pada kelopak mata Kelainan karena cidera tulang-tulang rongga mata dapat menyebabkan bola mata masuk kedalam (cekung) maupun menonjol keluar.

Kemudian kelainan-kelainan bawaan pada kelopak, tulang rongga mata (orbita) serta saluran air mata dan kantung bola mata (soket).

Selanjutnya kelainan yang disebabkan oleh tumor kelopak ataupun tumor di belakang bola mata, kelainan karena proses penuaan, seperti Entropion Involutional (kelopak bawah berputar ke dalam atau ke atas bola mata sehingga bulu mata akan menusuk-nusuk kornea yang dapat berakibat kekeruhan pada kornea).

Lalu kelainan saluran ekskresi air mata yang terjadi karena infeksi yang mengakibatkan mata berair dengan pembengkakan pada pangkal hidung (dacryocystitis).

Apakah hasil operasi dapat bertahan lama? Menurut dia, hasil dari Okuloplasti tergantung oleh bakat bawaan dan faktor gaya hidup pasien, tetapi secara umum hasilnya dapat bertahan untuk waktu yang cukup lama.

"Pada umumnya pasien senang dengan penampilan mereka selama bertahun-tahun setelah dilakukannya okuloplasti," kata Setiyo.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

7 hari lalu

Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

Mata berkedip terlalu sering bisa menjadi gejala berbagai masalah kesehatan dan mungkin saja serius dan perlu penanganan dokter, jangan abaikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

21 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya