Benarkah Deodoran Penyebab Kanker? Cek 3 Fakta Ini

Sabtu, 24 Maret 2018 12:27 WIB

ilustrasi deodorant (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Deodoran kini mungkin sudah menjadi salah satu kebutuhan harian Anda. Penggunaan deodoran selain untuk mencegah keringat berlebih, juga bisa menjaga wangi harum tubuh. Terutama fokus pada area ketiak.

Namun, banyak informasi yang mengungkapkan bahwa penggunaan deodoran tidak baik bagi kesehatan. Bahwa deodoran ternyata memiliki sejumlah bahan kimia yang dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.

Dilansir dari Mental Floss, antiperspirant sering dikaitkan sebagai bahan kimia yang sama dengan deodoran. Ternyata, kedua senyawa kimia ini berbeda dan juga memiliki fungsi serta cara kerja yang beda.

Baca juga: Anak Bandel dan Susah Diatur? Ini 3 Jurus Ampuh Mengatasinya

Deodoran berfungsi untuk membunuh atau menghalangi bakteri pada ketiak Anda, sehingga meminimalisir bau tidak sedap. Sedangkan, antiperspiran yang memiliki kandungan garam, aluminium dan senyawa lainnya mampu menyegel keringat area ketiak Anda dan menjaganya tetap kering. Mungkin tidak ada pemakaian produk kimia yang tidak memiliki dampak pada tubuh, namun bukan berarti hal tersebut dapat membahayakan Anda.
Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com

Berikut beberapa mitos terkait deodoran disertai dengan fakta yang sebenarnya.

1. Menyebabkan kanker?
Sejumlah informasi telah beredar luas dan menimbulkan stigma terhadap kandungan aluminum dalam antiperspiran. Aluminium ini sendiri berfungsi menjadi salah satu senyawa kimia yang membantu menyegel keringat berlebih di ketiak. Namun, banyaknya kanker payudara dengan awal tumbuh sel di bagian atas payudara dekat ketiak, menimbulkan dugaan masalah kesehatan oleh beberapa peneliti. Mereka menduga bahwa antiperspiran menyebar ke dalam tubuh melalui kulit dan merusak DNA sehingga memicu pertumbuhan tumor.

Advertising
Advertising

Fakta:
Kepada WebMD, perwakilan American Cancer Society, Ted S. Gansler, menjelaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa penggunaan antiperspiran maupun deodoran akan meningkatkan risiko kanker. Sejumlah penelitian terkait penyebab munculnya karsinogen, yaitu senyawa pemicu kanker, juga memberikan hasil yang beragam dan tidak meyakinkan.

2. Meninggalkan noda pada pakaian?
Mungkin Anda sering mengalami masalah terdapat noda yang menguning dan lama kelamaan mengeras pada pakaian Anda di area ketiak. Banyak anggapan bahwa noda tersebut diakibatkan oleh penggunaan deodoran atau antiperspiran.

Baca juga:
Yoghurt Tak Aman untuk Penderita Maag, Mitos atau Fakta?
Sarapan ala Nadine Chandrawinata, Apa Manfaatnya?

Fakta:
Juru bicara Proctor and Gamble, Mike Norton, menjelaskan bahwa noda kuning terjadi ketika sebum, yaitu sekresi minyak pada ketiak yang berasal dari folikel rambut, pada pakaian Anda tidak dicuci dengan baik. Dengan demikian, selama proses pengeringan sebum yang masih tertempel pada pakaian tersebut akan membentuk noda kuning. Yang sesungguhnya adalah deodoran ataupun antiperspiran dapat memperparah pewarnaan tersebut. Hal ini karena beberapa bahan yang dikandung deodoran dan antiperspiran melekat pada kain, dan menyediakan lapisan tempat sebum dapat mengendap. Jadi, penyebab noda kuning pada pakaian Anda bukanlah penggunaan deodoran dan antiperspiran. Namun, jika sudah terdapat noda pada area ketiak pakaian Anda, deodoran maupun antiperspiran dapat menambah noda menguning tersebut.

3. Penyebab penyakit Alzheimer?
Beberapa puluh tahun lalu, terdapat para ilmuwan yang memberikan peringatan terkait kemungkinan hubungan antara aluminium dan penyakit Alzheimer. Saat itu, orang-orang mulai ketika memasak dengan aluminium foil, menggunakan panci aluminium, juga menggunakan antiperspirant, yang mengandung partikel aluminium, ke kulit mereka.

Fakta:
Perkembangan penelitian selanjutnya menghasilkan bahwa tidak ada bukti konklusif bahwa penggunaan antiperspiran dalam Deodoran dapat menyebabkan Alzheimer. Penggunaan aluminium dapat berbahaya jika digunakan dalam dosis tinggi. Konteks dosis yang tinggi ini bisa Anda dapatkan dengan memakan aluminium tersebut. Sedangkan, berdasarkan penelitian, aluminium yang digunakan dalam antiperspiran sesungguhnya tidak terserap ke dalam tubuh karena bereaksi dengan keringat di atas kulit. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa aluminium menyebabkan Alzheimer.

WEBMD | MENTALFLOSS | MEDIUM | CHICAGOTRIBUN

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya