Asian Games 2018: No Medical No Games, Apa Artinya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 4 April 2018 19:05 WIB

Tampak luar ambulans ICU Kemenkes RI di gedung Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 April 2018 (TEMPO-Magnulia Semiavanda)

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai macam persiapan dilakukan oleh pemerintah untuk menyambut Asian Games 2018. Salah satunya adalah persiapan tenaga kesehatan yang akan bertugas selama acara berlangsung, yaitu 18 Agustus–2 September 2018.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar pelatihan khusus yang bertajuk “Refreshing Workshop Emergency in Sport Event” pada Kamis, 4 April 2018 di gedung Kemenkes, Jakarta Selatan. Pelatihan ini ditujukan untuk mematangkan persiapan petugas kesehatan agar dapat bekerja secara profesional. “Dalam Asian Games dikenal istilah ‘no medical, no games’. Artinya, bagi petugas kesehatan yang akan ditugaskan harus sudah berada di tempat sebelum pertandingan dimulai,“ ujar Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, dalam pembukaan acara pelatihan tersebut.

Baca juga: Asian Games 2018 : 5 Makanan yang Harus Dihindari Para Atlet

Menurut keterangan Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi, tenaga medis dipersiapkan untuk menangani pertolongan pertama pada seluruh jenis cedera atau kegawatan pada atlet maupun staf Asian Games 2018. Mengenai jenis cedera yang paling rentan terjadi, Kartini mengatakan bahwa setiap cabang olahraga memiliki risikonya masing-masing sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Karena itu, kemampuan tenaga medis harus dimaksimalkan agar keselamatan atlet bisa terjamin dan optimal.

“Setiap tenaga medis punya kemampuan untuk menangani keadaan gawat darurat. Atlet diharapkan betul-betul bisa ditolong (sebelum dibawa ke rumah sakit). Tadi kan dikatakan, atlet itu aset negara,” ujar Kartini saat ditemui di gedung Kemenkes pada Kamis, 4 April 2018.

Jenis olahraga dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu low-risk, moderate-risk, dan high-risk. Contoh olahraga low-risk adalah catur, memanah, dan lain-lain. Kemudian, contoh olahraga moderate-risk adalah sepak bola. Sementara itu, contoh olahraga high-risk adalah combat seperti tinju. Untuk olahraga combat, para atlet akan bersentuhan secara langsung sehingga potensi cedera dapat terjadi di bagian tubuh mana saja sehingga penanganannya pun berbeda-beda.

Baca juga: Ingat KLIK, Trik Agar Anak Tak Terjebak Permen Berbahaya

Namun, menurut Kartini, hal yang harus dicurigai pertama kali adalah area leher. Karena itu, tenaga medis harus melakukan fiksasi leher dengan penyangga leher untuk mengantisipasi cedera.

Berbagai macam jenis cedera atau kegawatan memang dapat terjadi pada atlet sekalipun atlet olahraga yang termasuk dalam golongan low-risk. Karena itu, kemampuan tenaga medis di perhelatan Asian Games 2018 juga akan disesuaikan dengan posko-poskonya. Misalnya, jumlah tenaga akan diperbanyak untuk olahraga sejenis sepak bola karena kemungkinan terjadi hal tidak diinginkan cukup tinggi.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya