Andika Kerispatih Meninggal, Kenapa Pria Lebih Rentan Stroke?

Rabu, 11 April 2018 11:26 WIB

Andika membentuk band Kerispatih bersama tiga temannya, Arief, Badai, dan Anton pada 2003. Band ini telah menegeluarkan delapan album. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia. Pemain bass Andika Kerispatih, dikabarkan meninggal pada 10 April 2018.

Andika Kerispatih, yang ditemukan tidak sadarkan diri di kediamannya, diduga meninggal akibat terkena serangan jantung. Diberitakan Andika sebelumnya juga telah mendapatkan perawatan intensif akibat gejala penyakit stroke ringan yang dialaminya.

Dengan usia yang masih cukup muda, 35 tahun, risiko terkena stroke mungkin masih aneh bagi sebagian masyarakat. Namun, hal tersebut ternyata bukanlah sesuatu yang mustahil. Lalu, mengapa stroke bisa dialami seseorang pada usia muda?

Baca juga:
Heboh Jokowi Tur, Pejabat Ini Juga Pernah Naik Motor
Vokalis The Script Pernah Kabur dari Lamaran Pernikahan Fans

Dokter spesialis saraf, Yuda Tarana, mengungkapkan secara umum dua faktor yang menyebabkan stroke serta penyakit vaskular lainnya. Menurutnya, ada faktor yang ia sebut bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

Pada faktor yang tidak bisa dimodifikasi mencakup usia, gender dan genetik. Pada faktor usia, semakin bertambahnya usia kemungkinan risiko penyakit yang datang akan semakin besar.

Pada faktor gender, Yuda mengatakan pria lebih berisiko tinggi terkena stroke dibanding wanita. Mengapa? “Ada keterkaitan genetik disini. Pengaruh hormon testoteron pada pria bisa menjadi faktor risiko stroke.”

Sedangkan, pada wanita risiko lebih rendah kecuali jika wanita sudah memasuki masa menopause. “Hormon estrogen sebenarnya berfungsi juga sebagai hormon pelindung. Jika sudah memasuki masa menopause, dimana kadar estrogen berkurang, risiko penyakit termasuk stroke akan tinggi,” ucap dokter yang juga mengajar di Universitas Atma Jaya

Dan untuk faktor genetik, tentunya melihat riwayat penyakit yang dimiliki pasien. Yuda melanjutkan, seseorang dengan riwayat penyakit vaskular akan memiliki risiko stroke atau penyakit vaskular lain lebih tinggi.

Baca: Begini Gaya Mark Zuckerberg Pakai Jas dan Dasi

Selanjutnya adalah faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Yuda mengatakan faktor yang bisa dimodifikasi berkaitan dengan gaya hidup pasien itu sendiri. Tingkatan stres, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol adalah contohnya. “Memiliki hipertensi dan diabetes itu juga termasuk faktor yang bisa dimodifikasi.” Diabetes misalnya, Yuda melanjutkan, salah satu penyebabnya adalah konsumsi gula yang tinggi. Hal itu bisa diubah dengan melakukan diet disertai gizi yang seimbang.

Melihat dari dua faktor tersebut, Yuda menjelaskan risiko usia muda terkena stroke memang bukan hal yang mustahil. Ia mengingatkan bahwa stroke terjadi dikarenakan multifaktor. “Jadi, misalkan dia memang sudah memiliki riwayat penyakit vaskular, ditambah dengan gaya hidup yang buruk ya bukan hal yang mengagetkan bila tiba-tiba terkena stroke,” ungkap Yuda.

Berita terkait

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

2 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

2 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

4 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

7 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

7 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

7 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya