Ada Efek Melayang, yang Obesitas Dilarang Lari? Simak Kata Ahli

Kamis, 12 April 2018 14:30 WIB

Ilustrasi obesitas. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Obesitas termasuk ke dalam jenis penyakit tidak menular. Menurut data World Health Organization(WHO) tahun 2017, penyakit tidak menular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Sebagian orang yang obesitas mengatasi masalah tersebut dengan melakukan program diet, diimbangi latihan fisik atau olahraga. Tidak sedikit yang memilih olahraga lari dalam program dietnya. Hal ini karena lari merupakan salah satu jenis olahraga dimana seluruh otot di tubuh bergerak.

Baca juga:
Sukses di Indonesian Idol, Begini Daniel Mananta Atasi Tumor
Apa Itu Gaya Hidup Sedentari? Bisa Ancam Jiwa? Cek Solusinya

Namun, dokter spesialis keolahragaan, Ade Jeanne L. Tobing, mengungkapkan bahwa seseorang dengan obesitas sebaiknya tidak melakukan olahraga lari.
Ilustrasi lomba lari maraton. (foxnews.com)

Kenapa? Saat berlari, Anda akan memasuki fase melayang, dimana kaki dan tubuh ‘melayang’ sepersekian detik dan kemudian kaki akan menjadi tumpuan dari berat badan Anda. Ade melanjutkan, saat berlari dan berada pada fase melayang tersebut berat tubuh seseorang bisa mencapai empat sampai enam kali lebih berat dari ukuran tubuh asli.

“Jadi, coba Anda bayangkan berapa berat yang akan ditumpu kaki, terutama lutut saat ‘mendarat’ dari fase melayang itu?,” ucapnya saat menjadi narasumber dalam acara Anlene: Ayo Indonesia Bergerak pada 11 April 2018 di Jakarta.

Advertising
Advertising

Hal inilah yang membuat Ade mengingatkan bagi orang yang memiliki kondisi obesitas untuk tidak melakukan olahraga lari.

Jika dilakukan secara rutin, sendi yang terletak dalam lutut akan mengalami pembengkakan. Berikut pula dengan tulang yang dipaksa menahan beban berlebih semakin lama akan mengalami pergesekan. "Ini yang berbahaya. Dilakukan dengan rutin, nantinya bisa osteoathritis," ucap dokter yang juga mengajar di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran Olahraga ini.

Baca: Miras Oplosan: Efeknya Tak Cuma Sesaat, Tilik Sebabnya

Maka dari itu, Ade menganjurkan beberapa latihan fisik atau olahraga yang bisa dilakukan seseorang dengan obesitas. "Anda bisa berenang, atau bersepeda. Saat bersepeda contohnya, otot pada bokong Anda akan terkonsentrasi bekerja. Hal ini aman untuk seseorang dengan obesitas."
Mesin tiket kereta gratis bagi penumpang yang melakukan 30 kali squat jump di Stasiun Vystavochaya, Moskow. Digitaltrends.com

Atau Anda juga bisa melakukan latihan fisik yang lebih ringan, seperti semi squat. "Gunakan tembok sebagai tumpuan, dan lakukan semi squat. Ini 'kan ringan sekali untuk otot seseorang yang obesitas." Yang terpenting, lanjut Ade, jangan lakukan olahraga yang ekstrem atau yang membutuhkan fokus tekanan otot pada satu sisi.

Berita terkait

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

7 jam lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

1 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

2 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya