Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Gaya Hidup Sedentari? Bisa Ancam Jiwa? Cek Solusinya

image-gnews
Ilustrasi santai. tapetus.pl
Ilustrasi santai. tapetus.pl
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGaya hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam hidup yang tidak melibatkan banyak aktivitas fisik, atau dengan kata lain tidak banyak melakukan gerak. Gaya hidup sedentari telah menjadi isu penting di Indonesia maupun seluruh dunia.

Hal ini karena sedentari telah terbukti menjadi faktor penyebab meningkatnya penyakit tidak menular(PTM). Dan dengan meningkatnya PTM secara otomatis akan menghambat masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik.

Baca juga:
Kopi Jamur Disebut Lebih Rendah Kafein, Kok Bisa?
Empat Penyebab Bau Mulut, Simak Cara Mengobatinya
Ini 3 Stadion Olahraga di Dunia yang Memiliki Arsitektur Menawan

Menurut data dari World Health Organization(WHO) tahun 2017, tercatat salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia adalah PTM, seperti stroke, penyakit jantung dan diabetes mellitus. Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) tahun 2013 dari Kementerian Kesehatan juga menunjukkan bahwa sebesar 24,1 persen penduduk Indonesia menjalani perilaku sedentari lebih dari enam jam dalam satu harinya.

Dalam acara Anlene: Ayo Indonesia Bergerak yang diselenggarakan di Rumah Imam Bonjol, Jakarta pada 11 April 2018, dokter spesialis kedokteran olahraga, Ade Jeanne L. Tobing, menjelaskan pentingnya untuk melakukan aktivitas gerak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ade mengungkapkan bahwa tulang, sendi dan otot bekerja sama dalam mendukung setiap gerakan yang Anda lakukan setiap hari. Tulang merupakan jaringan hidup yang akan mengalami perusakan dan pembentukan kembali. Karena itu, latihan fisik pembebanan yang dapat membentuk jaringan tulang baru akan membuat tulang lebih kuat dan padat. "Aktivitas semacam ini juga bisa membuat sendi lebih fleksibel dan otot lebih kuat."

Untuk melawan gaya hidup sedentari, biasakan untuk melakukan aktivitas fisik ditambah dengan latihan fisik untuk orang dewasa. Hal ini sesuai dengan anjuran yang diberikan WHO, "Untuk orang dewasa lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit ditambah dengan 30 sampai 60 menit latihan fisik sehari," ucap wanita yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ini.

Dan Ade mengingatkan, tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun harus melakukan aktivitas. Kegiatan bermain anak di luar, dalam artian bukan bermain gadget, merupakan cara anak menjaga kesehatan tulang, otot serta sendinya.

Anjuran dari WHO, anak juga harus punya gaya hidup sehat. Yaitu harus melakukan aktivitas gerak dengan total 60 menit dalam satu hari. Namun, lanjut Ade, hal ini bukan berarti anak melakukan gerak dalam waktu satu jam penuh, "Bisa dibagi waktu dalam satu hari, misalkan 20 menit di tiap aktivitas bermainnya." Yang terpenting, menurut Ade, adalah terapkan total 60 menit aktivitas gerak anak dalam satu hari. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

26 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

40 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

Ada orang yang diberi anugerah panjang umur. Pakar pun menyebut berbagai faktor yang mempengaruhi.


Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

49 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

Seorang dokter akan merancang rencana pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi pasien kanker usus besar tersebut.


Kupas Tuntas Pradiabetes: Gejala Hingga Penanganannya

21 Februari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Kupas Tuntas Pradiabetes: Gejala Hingga Penanganannya

Orang dengan pradiabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya terkait metabolisme gula darah.


5 Penyebab Berat Badan Naik Setelah Wanita Menikah

20 Februari 2024

Ilustrasi suami-istri bulan madu. Shutterstock
5 Penyebab Berat Badan Naik Setelah Wanita Menikah

Setelah menikah sudah hal lumrah bila berat badan naik. Kenaikan berat badan paling banyak terjadi pada wanita. Mengapa demikian?


5 Cara Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif

11 Februari 2024

Ilustrasi belanja. Shutterstock
5 Cara Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif ini tidak hanya mempengaruhi keuangan pribadi, tetapi juga memberikan dampak negatif pada lingkungan dan kesejahteraan sosial.


Apakah Kopi Tanpa Gula Bisa Menurunkan Gula Darah?

12 Januari 2024

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Apakah Kopi Tanpa Gula Bisa Menurunkan Gula Darah?

Penderita diabetes disarankan memilih kopi tanpa kafein untuk mendapatkan manfaat antioksidan dan mineral tanpa mempengaruhi sensitivitas insulin.


Samsung Gandeng Hyundai Motor Group Kembangkan Perluasan Layanan SmartThings

5 Januari 2024

Samsung SDI bekerja sama dengan Hyundai untuk baterai mobil listrik. (Reuters)
Samsung Gandeng Hyundai Motor Group Kembangkan Perluasan Layanan SmartThings

Samsung, mengumumkan kemitraan terbarunya dengan perusahaan otomotif Hyundai Motor Group untuk mengembangkan perluasan layanan SmartThings.