Susah Lepas dari Gadget Jelang Tidur? Simak Tips Berikut Ini

Selasa, 17 April 2018 08:20 WIB

Ilustrasi kecanduan gadget. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tertidur dengan ponsel di dekat Anda bukanlah kebiasaan yang baik, dan mungkin banyak dari Anda yang sudah mengetahui hal tersebut. The National Sleep Foundation mengatakan, "Penggunaan perangkat elektronik di kamar tidur semakin mengganggu pola alami dari siklus tidur," hal ini terutama karena cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik tersebut.

Meskipun dampak kesehatan yang mengintai sangat berbahaya, pada kenyataannya fakta menghentikan kebiasaan menggunakan ponsel sebelum tidur memang sulit dihilangkan. Jadi apa yang baiknya dilakukan jika Anda tidak dapat menghentikan kebiasaan tersebut? Baca: Ada Kartu BPJS, Masih Perlu Miliki Asuransi Swasta?

Sebelumnya, sangat penting untuk dicatat bahwa hampir seluruh data ilmiah yang ada merekomendasikan untuk meletakkan ponsel Anda di ruangan yang berbeda dengan Anda tidur. Hal ini untuk memaksimalkan kualitas dan kesehatan Anda saat tidur. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan ponsel Anda untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.

1. Hidupkan mode malam
Atur ponsel Anda pada ‘mode malam’, dimana dengan aturan ini akan mengurangi kecerahan layar ponsel Anda di malam hari. Selain itu, mode malam juga menyaring cahaya biru yang mana membuat Anda tetap terjaga dengan memberi sinyal ke otak Anda bahwa itu masih siang hari. Tapi, seiring pertumbuhannya, saat ini sudah banyak ponsel yang menawarkan kemampuan untuk menyaring cahaya biru dengan suatu sistem. Intinya, dengan menyingkirkan cahaya biru dari ponsel dapat sangat membantu siklus waktu tidur Anda. Baca: Gel Lidah Buaya untuk Gel Rambut Pria dan Manfaat lainnya

2. Manfaatkan aplikasi meditasi pada ponsel
Jika Anda tidak bisa melepaskan diri dari kebiasaan menggunakan ponsel Anda, mungkin Anda manfaatkan saja aplikasi yang ada. Seperti, aplikasi meditasi. Ada banyak sekali jenis aplikasi meditasi yang bisa Anda unduh dan gunakan untuk mengatur waktu meditasi harian Anda. Dengan bermeditasi, dianggap mampu meningkatkan kemudahan untuk tidur dan menurunkan risiko insomnia.

3. Gunakan sebagai alarm
Kegunaan berikutnya yang dapat Anda manfaatkan adalah fitur alarm. Jika Anda bosan dengan bunyi alarm yang biasanya, ada banyak aplikasi alarm yang bisa Anda unduh. Bahkan, ada beberapa aplikasi alaram yang dirancang untuk membantu Anda mengetahui waktu tidur dan bangun yang optimal. Dan juga memberikan peringatan kepada Anda ketika seharusnya Anda sudah memasuki waktu tidur. Baca: Ketagihan Informasi Media Sosial Bisa Ganggu Keseimbangan Hidup

Advertising
Advertising

4. Hidupkan mode "Jangan Ganggu"
Aplikasi media sosial memiliki pengaturan standar yang memberi notifikasi jika ada suatu hal baru pada media sosial Anda. Menyesuaikan pengaturan pemberitahuan dapat membantu Anda menggunakan ponsel Anda lebih efisien dan efektif. Nyalakan pengaturan ‘Do Not Disturb’ atau ‘Jangan Ganggu’ pada ponsel untuk menetapkan niat tidur lebih cepat. Hal ini juga bisa mencegah Anda dari keinginan untuk selalu mengecek media sosial dari bunyi pemberitahuan yang terus ada.

BUSTLE | ELITEDAILY

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

6 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

11 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya