Pengobatan Depresi Tak Bisa Sembarang, Begini Tahapannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Kamis, 3 Mei 2018 18:11 WIB

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta – Ada berbagai macam obat yang dapat digunakan untuk mengobati depresi. Jika pasien depresi berobat ke psikiater, tentu perawatan yang dilakukan adalah terapi obat dan terapi psikologis atau psikoterapi. Beberapa rekomendasi pengobatan akan diberikan psikiater, tapi tidak semua pasien mendapatkan respons yang sama.

Beberapa pengobatan efektif tersedia untuk gangguan depresi. Antidepresan adalah obat yang bekerja untuk mengurangi gejalanya. Secara umum, semua antidepresan di pasaran berpotensi efektif mengobati penyakit ini.

Baca juga:
Makna Bentuk Interior Ruang pada Sebuah Bisnis, Simak Risetnya
Ingin Produktif Bekerja? Dengarkan Musik Tanpa Lirik
Selain Bikin Kaya, Racun Kalajengking Punya 5 Khasiat Ini

Seperti diberitakan WebMD, ahli kesehatan mental akan menentukan obat antidepresan kepada pasien berdasarkan beberapa faktor. Seperti gejala yang dialami pasien, obat lain yang sedang dikonsumsi, biaya perawatan yang ditentukan, dan efek samping yang potensial. Keberhasilan terapi ditentukan berbagai faktor, seperti tingkat depresi, riwayat depresi atau gangguan mental sebelumnya, dan gen bawaan seorang pasien.

Jika pasien tersebut pernah menjalani pengobatan depresi sebelumnya, biasanya psikiater akan meresepkan obat yang sama. Jika pasien memiliki riwayat depresi dari keluarganya, obat-obatan yang efektif bagi keluarganya akan dijadikan pertimbangan untuk pemilihan obat.

Menurut Andri, dokter spesialis kejiwaan di OMNI Hospitals, perbedaan yang biasanya dikaitkan dalam terapi depresi adalah kemampuan pasien untuk beradaptasi dengan obat yang diberikan. Pilihan dokter biasanya adalah obat yang mampu ditoleransi baik oleh pasien dan biasanya terbukti efektif dalam memperbaiki gejala depresi. Untuk sampai pada kondisi ini, dokter kerap harus mengubah pengobatan, bahkan pada minggu-minggu pertama.

Awalnya, pasien akan diberikan obat dengan dosis rendah. "Dosis akan ditingkatkan secara bertahap sampai peningkatan mulai terlihat, kecuali efek samping yang signifikan muncul," ujar dokter yang aktif di Twitter dengan akun @mbahndi ini.

Jika dalam terapi setelah dua minggu tidak ada pasien tidak membaik, dosis dinaikkan hingga optimal dengan mempertimbangkan efek samping yang potensial. Jika dalam waktu empat minggu dosis optimal tetap tidak menunjukkan hasil, diperlukan alternatif obat lain.

Pemilihan alternatif tersebut bertujuan mencapai fase pulih yang lebih cepat sehingga mampu mengembalikan fungsi pasien dengan lebih baik. Dengan terapi yang dijalankan, kualitas hidup pasien depresi diharapkan akan meningkat kembali.

MEDSCAPE | WEBMD | PSIKOSOMATIK.NET | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

10 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

13 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

13 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

14 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

15 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

15 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

16 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya