Menjaga Udara di Dalam Rumah Tetap Segar, Tilik 7 Kuncinya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 12 Mei 2018 06:25 WIB

Ilustrasi pria membereskan atau membersihkan rumah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat perkotaan tidak menyadari sehari-hari menghabiskan waktu hingga 90 persen dari waktunya berada di dalam rumah dengan polutan yang sama berbahayanya dengan di luar ruangan.

Praktisi kedokteran anti aging Haekal Anshari mengatakan, kualitas udara yang kurang baik menjadi sumber radikal bebas yang dapat mempercepat penuaan dan kematian sel.

"Kondisi itu akan mengakibatkan penurunan sistem kekebalan dan proses degeneratif sel-sel dan jaringan," ujarnya, baru-baru ini.

Baca juga:
Ahli: Abu Vulkanik Lebih Berbahaya dari Asap Rokok dan Polusi
Ini Bagian Tubuh Favorit Dewi Perssik, Tilik Rahasianya

Karena itu terdapat tujuh hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah. Upaya pertama adalah menggunakan tanaman hias. Selain sebagai dekorasi yang mempercantik ruangan, tanaman hias juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.

Ada beberapa jenis tanaman yang cocok ditempatkan dalam ruangan sekaligus berperan sebagai biofilter yang dapat menyerap polusi udara serta tidak membutuhkan banyak sinar matahari agar lebih tahan lama. Seperti tanaman hias laba-laba, lidah mertua, dracaena dan lidah buaya.

Advertising
Advertising

Kemudian membuka jendela agar udara dan sinar matahari masuk. Cara ini memang sederhana namun sangat bermanfaat bagi kesehatan dan sirkulasi udara. Bukalah jendela rumah anda pada pukul 8 sampai 10 pagi agar udara dalam ruangan dapat bersirkulasi secara alami.

"Masuknya sinar matahari kedalam ruangan dapat membantu menghilangkan jamur serta membunuh bakteri dan virus."

Upaya berikutnya yakni mengurangi penggunaan lampu pijar. Lampu pijar mengonversi sekitar 90% dari total energi menjadi panas saat memancar. Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kualitas udara menjadi pengap.

Pengurangan penggunaan lampu pijar akan meminimalisir suhu udara tidak sehat dan suhu ruangan menjadi lebih normal dan nyaman serta tentunya, dapat menurunkan tagihan listrik Anda.

Selanjutnya, menggunakan produk pembersih ruangan alami. Hal itu karena pembersih ruangan berbahan kimia dapat menciptakan polusi ringan dalam bentuk Volatile Organic Compounds (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap.

Tak jarang hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit bahkan sampai menyebabkan gangguan paru-paru. Sebagai alternatif, banyak bahan dapur dapat digunakan sebagai pembersih.

Seperti cuka putih untuk membersihkan lantai, garam yang dapat meluruhkan minyak dan Iemak dari oven, lemon untuk membersihkan permukaan perabotan serta baking soda yang dikenal ampuh membersihkan noda pada pakaian.

Dokter Haekal juga mengatakan menyalakan exhaust saat memasak juga menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah.

Selain mengeluarkan karbon monoksida yang dihasilkan dari kegiatan memasak, senyawa kimia yang dihasilkan dari peralatan dan bahan memasak juga dapat disaring dan dikeluarkankan dari rumah serta mengurangi endapan asap jenuh di dapur. Baca: Tak Hanya Milik Pria, Intip 5 Khasiat Masturbasi

Mengurangi penggunaan karpet pun merupakan salah satunya. Beberapa jenis karpet dapat dengan mudah menyerap senyawa organik yang bersifat racun dan sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan kimia yang disebut fluorinated (PFASs).

Di samping itu, karpet juga bisa menyimpan debu, kotoran dan bakteri yang tidak baik untuk kesehatan. Namun jika masih menggunakan karpet, jangan lupa untuk memvakumnya paling tidak seminggu sekali.

Upaya ketujuh yang dapat dilakukan adalah menggunakan teknologi filtrasi udara. Kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan pemilik rumah memiliki filtrasi udara di dalam ruangan.

Selain menjaga kesehatan, teknologi filtrasi ini juga dapat menghasilkan suhu ruangan stabil, mencegah jamur dan kondensasi dan mengurangi bau apek saat rumah tidak ditempati dalam waktu tertentu. Teknologi filtrasi juga bisa mengatur tingkat kelembaban hingga 55 persen yang relatif nyaman serta mengurangi konsumsi listrik.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

18 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

8 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya