TEMPO.CO, Jakarta - Agenda Show yang digelar di California Amerika Serikat merupakan pameran fashion khusus kategori streetwear, action sport, denim, footwear, surfing, dan skate.Untuk mewakili Indonesia ,lima label telah terpilih melalui proses kurasi, yakni Elhaus, Paradise Youth Club, OldblueCo, Monstore, serta Potmeetspop.

Tren streetwear berangkat dari tren fashion yang dimulai pada era 90an, produk streetwear berasal dari gaya hidup hip hop dan skate, dan menjadi incaran kaum muda. Kurator Fashion Khairiyyah Sari mengatakan streetwear merupakan sarana untuk menunjukkan identitas diri dan merefleksikan status sosial serta menampilkan kebanggaan dan integritas sebagai seorang individu.

Baca juga:
Utang Lebaran Harus Segera Dilunasi, Intip Caranya dari Ahli
Anak Tak Normal ala Uya Kuya, Gara-gara Suka Museum?
12 Karakter Walt Disney ala Ilustrator Asal Rusia, Kocak Habis!

Di Indonesia sendiri, tren ini mulai tampak pada tahun 90an saat era Distro mulai berjaya. Label-label produksi dalam negeri yang menjual kaos, jaket, hoodies, yang belum berani menjual labelnya sendiri.

Namun saat ini, Indonesia mulai semarak dipenuhi dengan label streetwear yang inovatif serta dipenuhi acara-acara yang perhubungan dengan gaya hidup. Di lihat dari sisi pemakainya, generasi Z menjadi konsumen utama produk streetwear. " Mereka menilai bahwa streetwear merupakan gaya pakaian yang nyaman digunakan dan memiliki karakter," kata Sari di Jakarta, Jumat 22 Juni 2018.

Menurutnya, streetwear saat ini bukan hanya sekadar pakaian, namun juga menjadi sebuah kebanggan bagi para pemakainya. Apalagi Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan di Indonesia sendiri mulai tumbuh anak-anak muda dengan kreatifitas untuk menciptakan desain yang unik untuk kaos, sweater.

"Contoh streetwear [distro] bandung, mereka buat kaos kekinian, dari situ mulai kayak snowball efek, mereka mulai bekerjasama dengan produsen, jadi dari sini bisa mulai shifting dari cuma tukang jahit sampai dengan penjual brand," jelasnya.