3 Terapi Ini Atasi Candu Gadget, Mana yang Cocok untuk Anda?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Minggu, 8 Juli 2018 06:25 WIB

Kontestan memerhatikan gadgetnya saat ikuti kompetisi Kejuaraan Dunia Pokemon 2016 di San Francisco, California, 19 Agustus 2016. Tidak hanya menyajikan permainan kartu, tetapi kompetisi ini juga menghadirkan pertandingan video game Pokemon. (Justin Sullivan/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Akibat penetrasi gadget yang terus meningkat, kasus adiksi atau kecanduan semakin banyak ditemukan. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui apa saja terapi untuk menghadapi adiksi terhadap gadget.

Seseorang yang mengalami kecenderungan kecanduan gadget memerlukan psikoterapi bahkan farmakoterapi untuk mengurangi tingkat adiksi dan dampak yang dialami.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan, Sabtu 7 Juli 2018, ada tiga jenis terapi yang digunakan para praktisi psikiatri untuk menangani kasus adiksi, yakni:

1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Spesialis kedokteran jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Kristiana Siste mengatakan orang yang memiliki ketergantungan terhadap sesuatu, dia sudah mempunyai pola pikir tertentu. Untuk itu, CBT digunakan untuk memodifikasi pikiran-pikiran negatif agar dapat disubstitusi dengan pola pikir yang lebih positif.

Baca juga:
Shared Psychotic, Kenali 5 Penyebabnya & Cek Solusinya
Transgender pun Bisa Sukses Berkarir, Ini 4 Contohnya
Susu Kental Manis, Ini Bedanya dengan Susu Lainnya

“Dia kan sudah punya pikiran bahwa dengan main game saya senang, kalau saya mau senang saya harus game. Nah, untuk memodifikasi pikirannya, kita ganti menggunakan metode ini,” ujarnya.

2. Motivational Interview (MI)
Metode ini lebih cocok bagi pasien pra remaja dan dewasa muda. Mengingat pengambilan keputusan atau otonomi dalam terapi sepenuhnya ada di tangan pasien.

3. Terapi Perilaku
Metode ini dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan untuk menurunkan motivasi pasien untuk menghambat ketergantungannya. Salah satu contohnya, untuk pasien yang kecanduan gadget dan internet.

Pasien perlu membuat aturan, misalnya menggunakan gadget hanya di area keluarga atau tidak ada menyediakan fasilitas Wifi di kamar.

“Bermain game itu untuk senang. Nah, pasien perlu dialihkan ke berbagai bentuk aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan. Perlu digali aktivitas nyata yang bisa membuat senang misalnya kemping atau memasak,” lanjut Siste.

Adapun pendekatan pengobatan candu gadget ini hanya diberikan kepada pasien dengan co-morbid, misalnya dengan gangguan kecemasan atau depresi.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

5 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

6 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

22 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

56 hari lalu

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?

Baca Selengkapnya

Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

16 Februari 2024

Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?

Baca Selengkapnya

5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

16 Januari 2024

5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

Membuat kue saat mengisi waktu luang bermanfaat sebagai terapi untuk melepas penat dan menyegarkan pikiran

Baca Selengkapnya

Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

10 Desember 2023

Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

Pasien ICU rentan mengalami resistensi antimikroba. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor. Apa saja faktornya?

Baca Selengkapnya