Anak Muda yang Berkarya di Sektor Informal Kesehatan

Jumat, 10 Agustus 2018 09:10 WIB

Dari kiri: Co-Founder Smoke Free Agent, Hasna Tyas, Advisor WHO, Diah Saminarsih, Co-Founder WeCare, Gigih Septianto, dan Redaktur Indonesiana Tempo Institute selaku moderator, Istiqomatul Hayati, dalam diskusi Youth Engagement in Health di Gedung Tempo Palmerah, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018. TEMPO/Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah Indonesia diisi oleh ide, gagasan, dan gerakan yang dilakukan oleh anak-anak muda. Saat ini banyak anak muda mencoba berkecimpung di berbagai bidang dengan minat dan gagasannya masing-masing. Salah satu yang dilirik oleh anak muda adalah sektor kesehatan.

Baca: Gangguan Saraf Ini Sering Dialami Usia Produktif, Tilik Solusinya

Mereka tak hanya menjadi pekerja formal di bidang tersebut, tapi juga menjadi penggerak di bidang kesehatan di luar institusi pemerintahan. Misalnya saja apa yang dilakukan Gagah Septianto melalui platform We Care yang didirikannya. We Care merupakan perusahaan start-up yang bergerak untuk menggalang dana bagi pasien yang memiliki keterbatasan dari sisi keuangan dan tinggal di daerah yang sulit dijangkau.

Sampai saat ini, We Care, yang baru berumur dua tahun, sudah membantu 344 pasien dengan sekitar 10 ribu donatur. Total donasi yang dikumpulkan sampai saat ini sebanyak Rp 4,63 miliar. “Tujuannya membuat orang berbuat baik dengan lebih mudah,” kata Gagah dalam sebuah diskusi kesehatan di Gedung Tempo, Jakarta, 9 Agustus 2018.

Gagah mengatakan orang Indonesia, jika tidak bisa mendanai biaya kesehatannya, akan mencoba mencari pinjaman. Namun hal itu akan menyulitkan mereka ketika mengembalikan pinjaman. Opsi terakhir yang biasanya mereka tempuh adalah keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah. Di sinilah We Care hadir dengan mencoba membantu, meski ia menyatakan program BPJS Kesehatan yang dilakukan pemerintah sudah baik. “Tapi ada saja kejadian di lapangan dari sisi pasien dan providernya.”

Baca: Kecelakaan Penyebab Kematian Terbesar Anak Muda

Gagah menjelaskan bahwa anak muda memang harus mulai mempelajari masalah yang ada di masyarakat. Seringkali ia merasa ego anak muda terlalu tinggi, sehingga antara yang diinginkan dan yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat tidak cocok. “Mereka terobsesi dengan solusi dan tidak rendah hati jika solusinya salah,” kata dia.

Gagasan lain dilakukan oleh Hasna Pradityas sebagai co-founder organisasi Smoke Free Agents. Berdiri sejak 2013, Tyas bersama kawan-kawannya tergerak melakukan kampanye di media sosial mengenai bahaya rokok bagi kesehatan. Ia merasa saat itu di lingkungannya belum banyak yang paham mengenai bahaya merokok.

Tyas bersama organisasinya kemudian membangun sejumlah kampanye kreatif dalam bentuk video, tagar, dan infografis yang menarik. Mereka juga sering melakukan edukasi di kampus-kampus bekerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia.

Tyas merasa harus ada keterlibatan anak muda dalam gerakan seperti ini karena anak muda merupakan investasi untuk kesehatan bangsa ke depan. Ia juga menilai kesehatan merupakan fondasi bagi kondisi negara yang lebih baik. “Saya percaya the power of money akan kalah oleh the power of reasons,” kata dia.

Baca: Anak Muda Indonesia Ikuti Football for Friendship di Moskow

Keterlibatan anak muda di sektor kesehatan—meski bergerak di luar institusi kesehatan—selaras dengan keinginan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang hendak melihat aksi dari tiap negara di bidang kesehatan, terutama menyangkut pelaksanaan pedoman-pedoman kesehatan yang sudah mereka keluarkan. “Anak muda harus menjadi pembuat perubahan,” kata Advisor WHO, Diah Saminarsih, di Jakarta, kemarin.

Diah mengimbuhkan, WHO ingin melihat apakah pedoman yang dikeluarkannya memiliki dampak atau tidak ke negara anggota, dan jika memiliki dampak, berapa orang yang terkena dampak. “Itu semua konten dan substansi, perlu operator untuk menjalankan itu. Di sini pentingnya peran pemuda.”

Menurut Diah, anak muda bisa mulai mengkaji ide-ide yang ada, lalu melihat mana yang bisa mereka kerjakan dan mana yang dikerjakan oleh para pembuat keputusan. Pelibatan anak muda dari perencanaan sampai implementasi di bidang kesehatan harus sudah mulai dilakukan. “Dunia sekarang bertumpu kepada pemuda,” ujarnya.

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

8 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

8 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya