4 Faktor yang Perburuk Kondisi Jemaah Haji dengan Sakit Jantung

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 13 Agustus 2018 21:24 WIB

Pekerja menunjukkan kode QR pada gelang haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 18 Juli 2018. Kode QR ini berisi rekam data lengkap identitas jemaah. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji risiko tinggi dengan penyakit jantung harus mengonsumsi obat yang dibawa dari Indonesia. Bila tidak bawa, sampaikan ke dokter kloternya. Dokter kloter nanti akan berkoordinasi dengan KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia).

Baca: Duta Besar Osama: Fasilitas Haji Makkah Road Menelan Biaya Besar

Gibran Fauzi Harmani, salah satu spesialis penyakit jantung yang bertugas di KKHI Mekah mengatakan jemaah haji yang wafat di tanah suci, 50 persennya didominasi oleh penyakit jantung.“Pada saat berangkat, pasien sudah memiliki kondisi penyakit kardiovaskular sebagai risiko yang tinggi. Namun terkontrol dan stabil. Kestabilan inilah yang harus dijaga,” kata Gibran.

Untuk itu, jemaah diminta tetap mengonsumsi obat-obatan yang sudah diberikan oleh dokter di Indonesia. “Obat merupakan hal penting dalam pengendalian penyakit jantung,” katanya.

Penyakit kardiovaskular bisa dikontrol dengan obat dan menjaga pola hidup sehat. Selain itu, jauhi pencetusnya untuk menghindari perburukan. Ada 4 faktor yang memperburuk kondisi para jemaah haji yang sudah menderita penyakit jantung.

Pertama, pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan di Indonesia dengan menghentikan sendiri konsumsi obat tanpa konsultasi ke dokter. Biasanya karena alasan takut sering buang air kecil sehingga mengganggu ibadah. “Pasien jantung diberikan obat untuk meningkatkan kencing. Karena takut banyak kencing pada saat ibadah, pasien menghentikan sendiri tanpa konsultasi ke dokter,” kata Gibran.

Ilustrasi alat pacu jantung. shutterstock.com

Selain itu, ada juga perbedaan kegiatan pasien yang melakukan aktivitas di luar pondokan dengan aktivitas di dalam pondokan. “Apabila pasien keluar pondokan maka kita tidak melakukan pembatasan cairan untuk mencegah dehidrasi pasien dengan kardiovaskular, kecuali sudah timbul keluhan seperti sesak dan kaki bengkak. Namun semua obat-obatan harus terus diminum,” katanya.

Baca: Kedutaan Arab Saudi Berangkatkan Jemaah Haji Undangan Raja Salman


Kedua, jemaah tidak membawa obat-obatan yang selama ini rutin diminum di Indonesia. Apabila pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tersebut ditambah dengan faktor stres, faktor kelelahan, dan faktor fisik maka akan memicu tekanan darah yang lebih tinggi, gula darah yang tidak terkontrol, juga penumpukan cairan yang menyebabkan perburukan. “Bila tidak bawa obat, sampaikan ke dokter kloter. Nanti akan disiapkan dari dokter sektor ataupun KKHI,” kata Gibran.

Ketiga, jemaah haji dengan risiko tinggi penyakit jantung memaksakan untuk melakukan aktivitas fisik melampaui batasan yang dianjurkan dokter, baik oleh karena ibadah maupun karena non ibadah. Gibran menyarankan agar para pasien menyadari bahwa dirinya memiliki keterbatasan fisik. Sehingga diharapkan untuk memprioritaskan aktivitas yang wajib dan tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang tidak wajib atau bahkan tidak berhubungan dengan ibadah. “Seperti tidak melakukan umroh sunnah secara berulang ulang, memaksakan untuk arbain, bahkan bila perlu Tawaf dan Sai bisa menggunakan kursi roda,” kata Gibran.

Aktivitas non ibadah juga sering dilanggar oleh jemaah dengan penyakit jantung. Seperti pada saat pasien menunggu lift terlalu lama, maka pasien memaksakan diri naik tangga. "Apabila jemaah sudah hampir merasakan sesak napas atau tersengal-sengal saat berjalan/beraktivitas maka sebaiknya segera istirahat dan menghentikan aktivitas terlebih dahulu," katanya.

Keempat, faktor lingkungan dan iklim bisa menjadi pencetus perburukan. Suhu di Indonesia selalu berkisar antara 20 sampai 38 derajat celcius. Sedangkan suhu di Saudi lebih tinggi, bisa mencapai 46 derajat Celcius. Kelembaban di Indonesia relatif tinggi yaitu 70 persen sedangkan di Arab Saudi berkisar 0-20 persen. Hal ini menyebabkan jemaah Indonesia di Arab Saudi rentan mengalami masalah saluran pernafasan. Berdasarkan para pakar, ketika kelembaban 0 persen maka yang terjadi adalah kerusakan sel-sel lapisan di pernapasan sehingga memudahkan terjadinya batuk dan infeksi saluran pernapasan.

Baca: Arab Saudi Siapkan Fasilitas Pengasuhan Anak-anak Jemaah Haji

Apabila pasien jantung ini mengalami penyakit saluran pernapasan, maka kondisi kesehatannya akan semakin buruk. Untuk mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrim ini, jemaah haji dianjurkan menggunakan alat perlindungan diri, yaitu masker, payung, kacamata hitam, dan semprotan air ketika keluar dari pondokan.

Berita terkait

Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci

37 menit lalu

Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci

Jemaah haji juga diingatkan untuk tidak berkerumun lebih dari lima orang di area Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

1 jam lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Soal Badal Haji, Begini 5 Syarat yang Harus Terpenuhi

7 jam lalu

Soal Badal Haji, Begini 5 Syarat yang Harus Terpenuhi

Berikut penjelasan seseorang melakukan badal haji saat ia menjalankan ibadah haji. Ketahui 5 syarat yang harus terpenuhi.

Baca Selengkapnya

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

8 jam lalu

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei

Baca Selengkapnya

Penyaluran Avtur untuk Penerbangan Haji 2024 Diprediksi Meningkat

9 jam lalu

Penyaluran Avtur untuk Penerbangan Haji 2024 Diprediksi Meningkat

Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan avtur untuk penerbangan haji 2024

Baca Selengkapnya

Pertamina Siap Layani Avtur Penerbangan Haji 2024

17 jam lalu

Pertamina Siap Layani Avtur Penerbangan Haji 2024

PT Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan Avtur untuk melayani kebutuhan penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

1 hari lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

1 hari lalu

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

Maskapai Garuda Indonesia mengganti pesawat calon jemaah haji Makassar karena ada gangguan pada mesin pesawat.

Baca Selengkapnya

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

1 hari lalu

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

Kemenag menyampaikan teguran keras kepada Garuda Indonesia atas insiden kerusakan pesawat yang mengangkut ratusan jemaah haji kloter lima.

Baca Selengkapnya